Part 31

1.4K 202 4
                                    

Jangan lupa vote 🤗

Langit sudah berganti warna menjadi gelap, Xiau Yuan saat ini hanya berdiam diri duduk di ranjang dengan Bao Bao yang sudah terlelap disampingnya, Xiau Yuan juga ingin memejamkan matanya namun sangat sulit untuk melakukanya.

Kaki jenjang Xiau Yuan bergerak turun dari atas ranjang lalu berjalan menuju kearah jendela kamar.

Cklek

Krieettt

Ketika pintu jendela terbuka yang pertama kali Xiau Yuan lihat adalah bulan purnama yang sempurna, besar dan terang membuat hati Xiau Yuan lebih tenang.

Dengan gerakan anggun Xiau Yuan duduk di atas bangku yang memang sudah tersedia di sana, mata hitam indahnya menatap rembulan dengan lekat. Bibir tipisnya menyunggingkan senyum tipis namun beberapa saat kemudian senyum itu menjadi senyum indah namun juga menyeramkan, serta mata hitam indahnya yang tiba-tiba berubah warna menjadi merah darah.

"Hahhhh" Xiau Yuan menghela nafas panjang.

Dengan gerakan yang sangat anggun Xiau Yuan menggerakkan kedua tangannya untuk menopang dagunya sembari terus menatap keatas awan, bukan bulan yang ia liat melainkan sebuah kehidupan di atas sana. Xiau Yuan sudah sangat tidak sabar untuk memusnahkan seluruh klan dewa yang tersisa.

Bao Bao, bocah laki-laki yang tengah terlelap dalam tidurnya itu terbangun akibat merasakan hembusan angin dingin yang Xiau Yuan sebabkan akibat jendela yang ia buka dengan lebar-lebar.

"Ibu"

Bao Bao memanggil dengan lirih sembari mengucek matanya, tak ada sahutan dari Xiau Yuan. Wanita dengan gaun tidur itu tetap terfokuskan menatap keatas sana.

Duk

Duk

Duk

Bao Bao berjalan mendekati Xiau Yuan yang tengah duduk terdiam di tepi jendela, lalu bertanya.

"Di mana ibuku?"

Tanya Bao Bao, dia menanyakan Xiau Yuan yang menganggapnya seorang anak bukan Xiau Yuan dengan mata merahnya. Mata merah Xiau Yuan berbalik menatap Bao Bao dengan lekat lalu tangannya terulur mengelus rambut halus Bao Bao dengan pelan.

"Hanya untuk malam ini" bisik Xiau Yuan dengan suara sangat pelan.

Bruk

Tubuh Bao Bao terjatuh di lantai dengan mata yang sudah terpejam rapat, melihat bocah itu sudah tidak sadarkan diri Xiau Yuan berjalan mendekat untuk menggendong Bao Bao kembali ke ranjangnya.

Dengan hati-hati Xiau Yuan meletakkan tubuh Bao Bao di rajang, sejenak mata merah itu menatap wajah Bao Bao lekat, tak lama kemudian bibir merahnya tersenyum manis.

Cup

Satu ciuman mendarat di kening Bao Bao, setelah menciumnya Xiau Yuan mengelus pipi halus Bao Bao lalu mendekatkan bibinya ke telinga Bao Bao sembari berbisik.

"Semoga kau menjadi pemimpin yang bijak sana"

Cup

Keesokan harinya, seorang dayang datang ke-kediaman yang Xiau Yuan tempati saat ini. Dayang itu menunduk hormat dan mengatakan bila acara sudah hampir di mulai, dan Xiau Yuan diharapkan untuk segera datang.

THE WASTED GODDES (End) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang