Jangan lupa vote ya 💆
Author ngemis vote 🥺
Sudah hampir satu Minggu lebih Xiau Yuan tinggal di kediaman perdana menteri, dirinya bisa bergerak secara leluasa saat ini karena Bao Bao ada yang menjaga tidak seperti dulu.
"Xiau'er" panggil perdana menteri kepada anaknya itu.
Xiau Yuan hanya berbalik menatap kedatangan perdana Mentri Yu Ang bersama dengan Bao Bao yang ada di gendongannya.
"Sebenarnya besok akan di adakan sebuah pertunjukan di istana, bolehkah aku membawa Bao Bao pergi?" tanya perdana menteri Yu Ang dengan raut wajah was-was.
Xiau Yuan mengerutkan keningnya sebentar lalu balik bertanya.
"Pertunjukan apa?"
"Tidak, hanya ada tamu dari kerajaan sebrang." balas Yu Ang sembari tersenyum manis, Xiau Yuan tidak membalas dia hanya menganggukkan kepalanya sekali.
"Terimakasih."
Betapa sangat bahagia Yu Ang ketika akan datang ke acara itu dengan Bao Bao yang ikut bersamanya, dengan ini dia bisa memamerkan kehebatan cucunya ini HAHAHAHAHA.
"Rahasiakan kelebihan Jian Bao, bocah itu masih terlalu kecil untuk mendapat sebuah masalah" ujar Xiau Yuan memperingati.
Yu Ang yang awalnya berjingkrak-jingkrak senang kini hanya bisa terdiam lesu, sedangkan Bao Bao hanya terkekeh sebentar kalau berbalik menatap sang ibu.
"Ibu apa kau akan pergi?" tanya Jian Bao tiba-tiba.
Xiau Yuan hanya menatap sang anak sebentar, kepekaan Bao Bao ini sangat tajam bahkan dia bisa tau jika Xiau Yuan akan pergi kali ini.
"Boleh aku ikut?" tanya Bao Bao hati-hati.
"Tidak usah, kau harus ikut dengan kakek mu" balas Xiau Yuan acuh, raut wajah Bao Bao sedih namun tak lama kemudian langsung kembali ceria kembali.
"Baiklah, apa aku di sana boleh makan banyak manisan?" tanya Bao Bao.
"Jangan terlalu banyak" balas Xiau Yuan lalu meloncat pergi keluar dari jendela.
"Ck! Percuma aku membuatkannya sebuah pintu yang besar jika dia lebih memilih pergi lewat jendela!" gerutu Yu Ang dengan kesal.
Kepergian Xiau Yuan menimbulkan raut sedih Bao Bao, namun bocah itu berusaha agar tetap tersenyum dia tahu ibunya itu pergi karena merasakan kehadiran dewa di sekitar sini. Bagaimana dia tau? Tadi Bao Bao tidak sengaja melihat mata Xiau Yuan yang hampir memerah, Xiau Yuan sudah menahannya agar tidak terlalu terbawa akan dendam namun itu semua tidak bisa.
Sepasang Dewa dan Dewi muda kini tengah duduk berduaan di tepi danau yang indah, tanpa mereka sadari di belakangnya ada Xiau Yuan yang ikut duduk dengan dagu ia tumpu dengan kedua tangannya.
Xiau Yuan tersenyum sembari menatap pasangan itu yang sedikit lagi hampir berciuman.
"Apa kalian sudah menikah?" tanya Xiau Yuan dengan polosnya.
"Heh! Siapa kau!"
Sepasang Dewa dan Dewi itu berjengit terkejut bukan main dengan kehadiran Xiau Yuan yang mendadak dan tiba-tiba ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE WASTED GODDES (End) ✔️
Fantasy(HENDAKLAH BUDIDAYAKAN FOLLOW, VOTE, AND COMENT) Udah end 😉 100% cerita aku buat sendiri, jangan pada komen kok mirip cerita sebelah ya, kok ceritanya gini ya. WOY INI GUE MIKIR PAKE OTAK GUE SENDIRI KALAU ADA YANG SAMA BERARTI MEREKA YANG PLAGIAT...