Part 10

1.9K 250 18
                                    

"APA YANG KAU LAKUKAN! TOLONG AKU!" Daiyu menjerit histeris.

Melihat Daiyu menjerit-jerit ketakutan Xiau Yuan malah tertawa dengan keras.

"Nikmati saja hanya sebentar" ujar Xiau Yuan tersenyum smrik.

"PERSETAN DENGAN KATA SEBENTAR!" Daiyu langsung terbang menyerang Xiau Yuan.

Dengan sigap Xiau Yuan menghindar dari serangan mendadak itu, wujud Daiyu kini telah digantikan dengan sosok berbaju putih panjang dengan wajah manisnya.

"surprise" ujar wanita itu tersenyum.

Xiau Yuan membalas senyum lebih lebar, kau tidak pandai menyamar dasar Dewi jadi-jadian.

"APA!" teriak wanita itu tak terima.

Mendengar ada seseorang yang mengatainya Dewi jadi-jadian membuat emosinya meledak, dengan cepat dia hendak menyerang Xiau Yuan lagi namun geraknya terhenti ketika gumpalan api yang berada di tangannya tiba-tiba membesar dan melahap seluruh tubuhnya.

"TOLONG! TOLONG AKU!" teriaknya meraung dengan keras.

Xiau Yuan sudah menebak dari awal, sama seperti Xiau Yuan Daiyu juga sejak dulu selalu dikurung di dalam kediaman untuk menemaninya, lalu bagaimana dia bisa tahu tempat ini? Aneh bukan.

Bruk

Bruk

Bruk

Suara beberapa langkah kaki membuat Xiau Yuan menolehkan kepalanya dengan minat.

Dua orang pria bertopeng yang tadi sempat mengawasi Xiau Yuan di kedai makan datang dengan tangan yang sudah memegang senjata mereka masing-masing.

"Hay" sapa Xiau Yuan mengibaskan tangganya.

"Cih!" balas seorang membuang ludah di tanah.

"Kita bertemu lagi" seorang laki-laki yang berperawakan lebih tinggi maju mendekat kearah Xiau Yuan.

"Lalu?" balas Xiau Yuan menaikan salah satu alisnya dengan bibir yang tersenyum mengejek.

"Sudah lebih dari 500 tahun, ku kira kalian akan menjadi tua emm ternyata tidak" ujar Xiau Yuan tertawa.

"Karena kami abadi tidak seperti mu" balas laki-laki yang lebih kecil tertawa mengejek.

"Benarkah? Lalu dia?" tunjuk Xiau Yuan kearah gadis yang sudah melebur menjadi abu.

"APA! BERANI-BERANINYA KAU MEMBUNUH ISTRIKU!" teriak dewa muda itu berlari hendak menyerang Xiau Yuan.

DUAR!

BRAK!

Serangannya sangat besar, namun Xiau Yuan masih utuh berdiri di tempat awal dengan bibir yang masih setia tersenyum ramah, sedangkan dewa muda itu kini tengah terkapar lemas tak berdaya. Seteguk darah hitam keluar dari mulutnya.

"Auchh kau akan mati" seru Xiau Yuan pura-pura kaget dengan tangan yang menutup mulutnya. Dan benar saja tak lama kemudian tubuh itu menjadi abu dan terbang tertiup angin.

THE WASTED GODDES (End) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang