Mau tanya dong, umur kalian berapa sih?
Setelah kepergian Xiau Yuan dan kelompoknya, suasana aula pertemuan terkesan canggung. Para keluarga tertinggi hanya bisa menatap perdana Mentri Yu Ang dengan takut apalagi bagi mereka yang diam-diam tidak menyukainya.
"Kakak tertua, kau memiliki seorang anak yang hebat" seorang laki-laki dengan pakaian mewah mendatangi Yu Ang dengan dua gelas anggur di tangannya.
"Dia selalu hebat di mata kami" balas Yu Ang dengan tatapan sinis nya lalu berjalan pergi begitu saja.
Lelaki itu hanya mau menjilatinya saja, Yu Ang tidak sudi berbicara dengan orang munafik sepertinya.
"Suamiku" An Mi memanggil suaminya.
"Ada apa?" Perdana Mentri Yu Ang berjalan mendekat dengan tatapan bingung.
"Kemana Xiau Yuan akan pergi?" tanya nya khawatir apalagi ketika melihat 6 sosok hitam yang dari kemarin terus mengikuti Xiau Yuan.
Perdana menteri Yu Ang terdiam beberapa saat, dia sampai lupa tidak memikirkan kemana perginya Xiau Yuan. Dia harus cepat-cepat mencari keberadaan nya, takut-takut akan terjadi hal yang tidak diinginkan.
"Aku akan pergi mencarinya" perdana Mentri hendak berjalan keluar ruangan namun langsung terhenti oleh suara rendah seseorang.
"Jangan cari dia"
Perdana menteri Yu Ang dan sang istri spontan menatap sosok kecil yang batu saja muncul dari balik pintu besar, semua orang menatap kedatangan Bao Bao dengan bingung. Bukankah bocah itu tadi pergi bersama Xiau Yuan? Kenapa sekarang dia datang seorang diri, kemana Xiau Yuan?
An Mi langsung bergegas berlari kearah Bao Bao.
"Dimana ibumu?" tanyanya dengan kedua tangan yang mencengkram kedua pundak Bao Bao dengan erat, dirinya sungguh sangat khawatir.
"Tidak perlu mengkhawatirkannya" balas Bao Bao acuh lalu berjalan menjauh.
An Mi dan yang lain hanya menatap Bao Bao yang tengah berjalan keluar dengan raut wajah bingung, ada apa dengan bocah itu?
Disisi lain, Xiau Yuan hanya berdiri dengan tenang sembari menyaksikan pertunjukan berdarah didepannya.
Yap, sekarang dirinya dan ke-enam sosok berjubah itu tengah berada di alam dewa. Bibir tipis Xiau Yuan terangkat ketika Heng Houcun ikut membantu para dewa tersisa untuk melawan pasukannya yang hanya terdiri dari 6 sosok saja.
"Cih! Begitu saja butuh bantuan" Xiau Yuan berdecih jijik, padahal jumlah mereka lebih banyak daripada miliknya, namun mereka masih saja membutuhkan bantuan.
Dari arah sana, Heng Houcun menatap Xiau Yuan dengan murka. Istri kecilnya benar-benar tikus besar yang sangat sulit diatur, jika dia tidak membunuh Xiau Yuan maka klan nya lah yang akan musnah.
Whusssss
Heng Houcun terbang melesat dengan pedang panjang yang ia arahkan ke tubuh Xiau Yuan, untung saja Xiau Yuan dengan cepat menjatuhkan tubuhnya di atas tanah untuk menghindari serangan mendadak itu.
Prok!
Prok!
Prok!
KAMU SEDANG MEMBACA
THE WASTED GODDES (End) ✔️
Fantasy(HENDAKLAH BUDIDAYAKAN FOLLOW, VOTE, AND COMENT) Udah end 😉 100% cerita aku buat sendiri, jangan pada komen kok mirip cerita sebelah ya, kok ceritanya gini ya. WOY INI GUE MIKIR PAKE OTAK GUE SENDIRI KALAU ADA YANG SAMA BERARTI MEREKA YANG PLAGIAT...