Chapter 7

10.7K 1.1K 53
                                    

Malam ini adalah malam yang tehal dinantikan semua orang, malam pelepasan siswa akademik.

Sudah menjadi tradisi kerajaan Trea untuk menggelar pesta bagi para anak yang akan menuju ke akademi.

Akademi Trea Nama akademi dinamai dengan nama kerajaan ini, karna akademi ini adalah akademi yang paling bagus di Trea.

Pesta ini hanya pelepasan bagi siswa akademik Trea, karna akademi Trea dianggap bergengsi di Trea jadi siswa akademi lain tidak akan menghadiri pesta dan tidak akan diberikan batu
berwarna.

Ya sangat diskriminasi memang.

Di Trea tidak hanya ada satu akademi tabi ada beberapa bahkan untuk akademi rakyat biasa juga ada mirip seperi sekolahan tapi tidak memiliki asrama.

Akademi Trea akademi nomer satu di Trea keturunan kerajaan pasti datang kesin, dan juga para bangsasawan yang memiliki gelar yang tinggi.

Tidak hanya bangsawan warga biasa juga bisa tapi hanya mereka yang keluarganya kaya raya.

Tidak hanya mengandalkan latar belakang tapi juga kemampuan.

System di akademi Trea adalah
bila ujian mengalami kegagalan sampai tiga kali maka akan dikeluarkan dan setiap tahun ada dua ujian jadi jangan sampai gagal untuk ketigakalinya.

Akademi Trea hanya menghasilkan siswa terbaik saja bila mereka tidak bisa mengimbangi ritmenya makai a akan berakhir.

Untungnya setelah dikeluarkan masih tetap bisa mendaftar di akademi lainnya, tapi tetap saja itu akan menjadi aib yang tidak akan dilupakan selamanya. Keluar dari akademi Trea sama dengan sampah.

Yang menghadiri pesta mala mini diprioritaskan untuk keluarga yang anak mereka yang akan memasuki akademi Trea. Sehingga keluarga yang tidak mengirimkan anaknya tidak akan hadir di pesta ini entah itu karna anaknya sudah lulus, sudah masuk tahun kamarin, atau tidak masuk ke akademi Trea.

Tapi keluarga yang memiliki pengaruh tinggi kepala keluarganay akan diundang ke pesta tersebut.

Makanya Ainsley tidak pernah datang dan baru pertama kali ini ia muncul di suatu pesta. Hanya kepala kuarga yang diundang, jadi Payahnya selalu pergi sendirian.

“kakak aku sudah siap”

Oliver mendengar adiknya memanggilnya segera menoleh. Dan melihat Ainsley sedang menuruni tangga membuat Oliver tertegun.

Ainsley saat ini menggunakan gaun berwana pink peach yang manis. Gaun putri pada umumnya walaupun lebih sederhana itu tampak manis bila dinakan oleh Ainsley tidak terlalu menyilaukan mata.

Tatanan rambut Ainsley dibiarkan tergerai dengan indah di atasnnya sedidikit ditata dan diberi hiasan tiara kecil.

“bagaimana tampilanku?” tanya Ainsley setelah sampai kedepan Oliver.

“adikku sangan cantik. Aku harus selalu menjagamu kedepannya.” Ucab Oliver dengan misterius.

“dari apa?” balas Ainsley dengan bingung tidak mengeri maksud dari sang kakak.

“bukan apa-apa, lupakan. Ayo!! Ayah dan ibu sudah menunggu didepan.”
Kemudian Oliver menggandeng tangngan Ainsley menuju arah ayah dan ibunya yang telah menunggu mereka.

Para pelayan yang melihat tuan dan nona muda berjalan beriringan sangat takjub.

‘Tuan muda sangat tampat dan nona muda pasti akan cantic seperi nyonya Layna. Saat mereka besar nanti pasti saat mereka besar tuan muda menjadi incaran para gadis dan nona muda pasti banyak pengajaun proposal pernikahan.’

Begitulah yang dipikirkan oleh banyak pelayan.

”ayah ibu”

Davis dan Layna meliaht kedua putra dan putrinya berjalan berdampingan membuat orang yang melihat akan berbinar.

Dalam pikiran maising-masing kkedua orangtua ini adalah,

“anak-anakku sunggu menajubkan, masing-masing sangat tampan dan juga cantic.” Piker Layna.

Pikiran sederhana dari seorang ibu.

“berapa banyak laki-laki yang harus kujauhkan dari Ainsley. Putriku terlalu cantik.” Piker Davis.

Lihat like father like son.

Anak-anak mereka tidak tau apa yang difikirkan orangtuanya saat ini.

”apakah kalian sudah siap?” tanya Davis.

“sudah ayah” jawab mereka secara serempak.

“baiklah kalua begitu kita segera berangkat.”

Keluarga Carson kemudian mengendari kereta kuda menuju aula istana tempat pesta diadakan.

Pesta mala mini bener-benar megah, para bangsawan dan pelayan yang bertanggup jawab atas acara ini benar-benar sukses besar.

Ainsley yang melihat hasil kerja keras ayahnya tersenyum bangga, yah walaupun bukan benar-benar Davis yang mendekor ini sendirian atau memasak makanan. Tapi tetap saja Ainsley bangga akan hal ini.

Ia pun tersenyum sambal menatap ayahnya. Davis yang merasa ditatap oleh putrinya sambal tersenyum lebar merasa heran.

“adaapa Ainsley? Apakah ada yang tidak nyaman?.”

“ ayah hebat” davis yang mendengar putrinya tiba-tiba memujinya merasa heran tapi juga merasa bangga atas pujian tersebut. Oliver yang mendengar hal ini hanya mendengus.

”paduka raja Raymond Anderson Trea, permaisuri Iris Anderson Trea, putra mahkota Rhys Anderson Trea, dan putri Illona Anderson Trea. Telah tiba.”

Ucapan pengawal yang menandakan keluarga kerajaan telah tiba di jamuan pesta. Langsung memotong focus para tamu dan mengalihkan pandangan kepada keluarga kerajaan.

Saat keluarga kerajaan telah duduk disinggasanya. Para tamu mulai menunduk sedikit sebagai salam penghormatan kepada raja.

Keluarga Carson juga mengikutinya, termasuk Ainsley.

Kemudian raja berdiri dari singgasanya dan memberikan sambutannya yang menurut Ainsley
sangat membosankan itu.

Focus Ainsley tidak pada raja Trea tapi kepada putra mahkota yang sedang duduk disinggasanya.

Ia penasaran baimana sosok tokoh utama pria. Ainsley melihat bahwa perawakan putra mahkota
sama dengan oliver mungkin karena sama-sama berusia sepuluh tahun tetapi aura yang dipancarkan oleh putra mahkota lebih ramah.

Sedari tadi ia melihat putra mahkota tidak berhenti tersenyu serasa memancarkan kebahagiaan yang dimiliki ke penjuru ruang pesta.

Saat Ainsley sedang melihat putra mahkota, tatapan mutra mahkota serasa menuju ke arah Ainsley hal itu otomatis membuat Ainsley menunduk.

‘apakah ia melihat kearahku? Sepertinya tidak, tidak mungkin ia melihatku.”

Putra mahkota, Rhys yang melihat sekeliling merasa ada tatpan yang menghunus kearahnya, kemudian ia berkeliling pandanganya untuk melihat siapa yang melihatnya.

Rhys merasa bahwa gadis kecil itu melihat pandangannya gadis itu tertuju padanya bukan pada sambutan sang ayah. Balas menatap gadis itu kembali dan membuktikan apakah yang difikirkan itu benar.

Tiba-tiba gadis kecil itu langsung memutus pandangan dan menunduk. Itu membenarkan pikiranya.

Rhys menyeringai kecil tanpa orang sadari, merasa bahwa gadis kecil ini cukup menarik.

Sosoknya yang dibalut busana pik tampak lucu menggemaskan.

Tampa dua orang itu sadari interaksi tidak sengaja keduanya telah dilihat oleh pemuda yang berdiri disudut. Sambal mengepalkan tanganya dengan kesal.

___________________

Don't Distrub My PeaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang