Chapter 21

5.1K 578 15
                                    

Dalam novel putri Illona memiliki cukup andil yang besar dalam pencegahan pemberotakan, yaitu dengan cara mendekatkan dengan putri bawahan sang raja.

Dengan cerita yang disampaikan disertai informasi, Illona dapat menganalisis keadaan dari keluarga tersebut. Sehingga ia tau bahwa kelurga tersebut sedang baik-baik saja atau terjadi masalah, bersumpah setia dengan kerajaan atau membelot, keluarga yang baik atau tidak.

Hal itu ia akan sampalikan kepada raja dan putra mahkota sehingga, sang raja dan putra mahkota dapat mengmbail tindakan. Walaupun sebenarnya raja atau putra mahkota bisa mengirimkan mata-mata tapi kadang info yang didapat Illona dapat berguna dan bisa juga bersifat pribadi.

Ainsley tau Illona adalah sosok yang pintar dan cerdas, sangat bagus menjadikanya teman tapi akan sangat merepotan bila situasi keluarganya diketahui Illona dan itu didapat dari dirinya. Salahh satu alasan Ainsley lebih banyak diam agar putri Illona tidak mengorek informasi darinya.

Lagipula Ainsley dalam novel juga tidak terlalu dekat dengan putri Illona jadi ia juga akan mengikutinya.

****

Jamuan minum teh berjalan dengan lancar, satu demi satu nona bangsawan pamit undur diri. Karna Davis bilang akan menjemputnya maka ia tidak segera meninggalkan istana.

"Jadi tuan Carson akan menjemputmu Ainsley?" tanya Illona.

"Benar tuan putri." jawab Ainsley.

"Kalau begitu bagaimana kalau menunggu disini, Greasy juga masih menuggu jemputannya." Ainsley yang mendengar itu seketika merinding. Satu tempat dengan Greasy dan Illona mungkin rasanya seperti rapat dengan pemegang saham dan petinggi perusahaan, dan tentu saja Ainsley menolaknya bahkan ia sudah merasakan hawa permusahan dari Greasy setelah Illona berbicara.

"Terimakasih tuan putri, tapi tidak perlu saya akan menyusul keruanganya saja." Ainsley menolak dengan sopan lagipula ia tau diri.

"Sayangsekali. Kalubegitu biar diantar oleh salah satu pelayanku saja."

"Terimkasih atau kebaikan tuan putri. Kalau begitu saya undur diri. Salam yang mulia tuan putri, salam nona Fairley." Setelah salam Ainsley langsung pergi menyusul ayahnya, ia tidak mau berada disana lebih lama lagi seperti masuk ke medan perang. Ia tidak siap dengan intrik di istana.

Saat menonton drama tentang sejarah jaman dulu yang menceritakan intrik diistana antara wanita, ia membayangkan bahwa bila ia masuk kedalamnya ia kan mati setelah satu hari memasuki isatan karena tidak sanggup menghadapi intrik tersebut. Dan juga ia tidak bisa memikirkan trik atau strategi yang cemerlang untuk mengalahkan lawan. Jadi intinya ia akan kalah.

Saat sampai di ruangan ayahnya ia menyuruh pelayan tersebut untuk kembali. "Apakah ayah sedang ada pertemuan?" tanya Ainsley terhadap penjaga yang ada didepan pintu.

"Benar nona, ada pertemuan Bersama bangsawan lainnya."

"Kalau begitu bilang pada ayah saat sudah selesai kalau aku menunggu di taman barat." Karna pertemuannya belum selesai dari pada menunggu di depan pintu lebih baik berjalan-jalan ditaman sambil merenggangkan otot karena dari tadi tidak berhenti tersenyum tersenyum.

Saat berjalan ia melihat laki-laki yang duduk sambil bersandar dibawah pohon. Karena penasaran iapun mendekatinya secara perlahan dan melihat bahwa laki-laki tersebut menutup matanya, dilihat dari tubuhnya seperrinya laki-laki tersebut seumuran Oliver.

Saat ia berjalan karena didekatnya ada ranting, Ainsley tidak melihatnya dan terinjak olehnya sehingga menimpulkan suara hingga membangunkan laki-laki tersebut.

Krekkkkkkk

Sebenarnya laki-laki tersebut tidak tidur ia hanya menutup mata saja, dari awal ia merasakan kehadiran seseorang yang mendekatinya. Setelah bunyi itu iapun ia baru membuka matanya dan terkejut dengan Ainsley yang dihadapannya.

Don't Distrub My PeaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang