Don't Distrub My Peace

Chapter 3

Kediaman Carson adalah kediman yang cukup kaya dari pada Count yang lain dikarenakan Corson adalah keluarga lama yang bisa dibilang salah satu keluarga pendiri kerajaan Trea.

Lambang keluarga Carson adalah lambang rusa jantan.

Carson cukup dihormati walaupun gelarnya masih dibawah Duke. Carson memiliki tambang,
ladang, dan kesatria yang ikut menjaga keamanan kerajaan.

Davis Carson juga memiliki kedudukan di istana sehingga selain mengerjakan tugas sebagai
Count diwilayahnya juga mengurus tugas di istana.

Tidak semua gelar bangsawan memiliki tugas di istana biasanya hanya yang memiliki kedudukan
tingi dan pengaruh yang besar. Bila tidak maka ia hanya menjalankan tugas di wilayahnya saja tampa ikut campur kegiatan istana.

Sudah lima tahun Kaylee hidup di tubuh Ainsley, ia mulai menerima kenyataan bahwa ia telah
sepenuhnya berenkarnasi pada baby Ainsley.

Ainsly tumbuh dengan cantik, walaupun ia masih berusia lima tahun tapi Ainsly sudah memancarkan keindahan. Ainsley saat masih bayi sudah tau bila ia besar nanti akan tumbuh menjadi gadis yang cantic tapi saat ini ia lebih optimis kebiasan baru yang ia miliki adalah melihat ke kaca, mengagumi kecantikan yang ia miliki.

Perawakan Ainsley memiliki mata biru ciri khas keluarga Carson, wajah oval dan pipi cabby, kulit seputih susu, dan ramput keperekan yang berkilau. Rambut siver ini mewarisi rambut Layna yang juga memiliki rambut silver sedangkan Davis dan Oliver memiliki rambut pirang.

"ibu lihat! Bunga ini memiliki warna sepertiku."

"ya, bunga itu cantik. Apakah Ainsley ingin mamasukannya di dalam vas?" ucab sang Layna.

"tidak." Tolak Ainsley.

"kenapa? Bukankah Ainsley menyukai bunga itu?"

"tapi bila kita memindahkan di vas bunga itu akan layu, bila tetap di taman bunga itu akan selalu
mekar." Terang Ainsley

Layna yang mendengar ini dari anaknya tersenyum dengan lebar. Ia tau anaknya memang pintar.

"Ainsley memang pintar" puji Layna.

"benar nyonya, nona muda memang pintar"

"nona muda sangat bijaksana." Puji para pelayan yang menemani kegiatan ibu dan anak ini.

Layna yang mendengar para pelayan memuji Ainsley tersenyum bangga sedangkan Ainsley menunduk malu. Bukan malu karna dipuji tapi karna mendengar pujian sabab hal kecil yang ia lakukan.

'tolong hentikan!!'

Saat ini Layna dan Ainsley sedang ada di taman dan menikmati tea time, waktu yang sering ia habiskan Bersama sang ibu smabil menunggu kepulangan Davis dan selesai latihan Oliver.

Ainsley melihat Oliver berjalan kearah mereka, kemudian Ainsley berlari menghampiri oliver.

"kakak"

"Ainsley" Ainsley yang berhenti dihadapannya, Oliver langsung menarik Ainsley kepelukannya.

"Oliver bagaimana latihanmu?" tanya Layna setelah Oliver duduk bersama di taman.

"lancar bu, hari ini tuan Matteo memujiku karna Teknik yang ia ajarkan aku langsung menguasainya." Jelas Oliver dengan bangga dan mengharap pujian dari sang ibu.

"oliver kita memang hebat. Tapi hati hati jangan sampai terluka" puji Layna kepada anaknya.

"kakak hebat, saat aku besar nanti aku juga akan berlatih dengan tuan Matteo" Ainsley juga ikut memuji Oliver. Oliver yang mendengar adiknya memujinya tersenyum semakin lebar kemudian mengusap rambut sang adik dengan lembut.