Chapter 1

25.9K 2K 19
                                    

Gelap

Kosong

Hampa

Perasan yang dirasa Kaylee adalah hampa, dia bahkan tidak bisa melihat apapun. Saat itu ia tersadar seharusnya ia sudah mati, kecelakaan pesawaat yang ia alami saat ingin liburan tahun baru ke Hawai pasti sudah menewaskannya. Kaylee kesal saat mengingat itu, liburan adalah hal yang dinantikan selama hidupnya tapi ia malah mati mengenaskan seperti ini.

Kaylee memutuskan melupakan itu semua, lagi pula tidak ada gunanya ia kesal. Kaylee merasa lelah dan memejamkan mata. Entah apa yang ia lakukan ditempat ini tapi Kaylee akan menunggu jawaban dengan santai anggap saja pengganti liburan yang hilang. Lagi pula tempat
ini lumayan nyaman.

Lama-lama kehangatan menyelimuti Kaylee dan perasaan Kaylee tidak nyaman. Saat ia membuka mata cahaya perlahan lahan mulai masuk dimatanya. Akhirnya ia keluar dari tempat gelap itu.

Tunggu?ini dimana?

"Lihat bayi kecil kita membuka matanya." Ucap seseorang dengan rasa takjub yang ketara.

Suara siapa itu? Siapa yang dimaksud bayi?

"apakah tidak apa-apa? Kenapa dia tidak menangis?." Orang orang itu mulai berbicara dengan ribut, mendengar itu Kaylee bingung.

'kenapa rasanya ia seperti digendong seseorang?.' Perasaan tidak nyaman mulai menghantui Kaylee dan saat ia melihat tangan kecilnya keylee paham bahwa ia lah yang dimaksud bayi oleh mereka.

"oeee....oeeee....oeeee"

"lihat Davis bayinya menangis" ucab sang ibu dengan matanya yang telah berlinang air mata. Sang suami yang melihat itu tersenyum atas kebahagiaan yang baru saja datang dikeluarganya.

"Bu, kenapa adik terus menangis?" anak laki-laki yang berusia kisaran empat sampai lima tahun menatap sang ibu dengan rasa ingin tau.

"tidak apa-apa, adikmu sedang bahagia karena akhirnya bisa bertemu dengan kakaknya yang
selalu menjaganya" jelas sang ibu dengan senyum manis yang menghiasi wajahnya. Membuat
sang anak laki laki tersenyum dengan bangga.

"lalu siapa nama adik?"

"Namanya Ainsley Carson" kali ini sang ayah yang menjawab. Nama yang telah ia pikirkan menjelang kelahiran buah hatinya.

"oeeee....oeeee....oeeee"

"mungkin Ainsley haus." Kaylee yang mendengar itu menangis begitu kencang. Keluarga ini salah, bukan tangisan bahagia seperti yang mereka pikirkan tapi tepatnya tangisan depresi yang mengharuskan hidup ditubuh seorang bayi.

Baby Ainsley sedang tidur siang di ruangannya. Sudah sebulan ia menjalani hidup seperti bayi bukan hal mudah tapi cukup nyaman, kegiatan yang sering ia lakukan hanya tidur, bukankah itu normal bagi bayi.

Tidur Kaylee terganggu dengan perasaan seseorang telah memegang pipinya. Keylee membuka mata dan melihat bahwa pengangu itu adalah Oliver Carson kakak laki-laki dari tubuh yang ia tempati.

Selama sebulan ia telah banya memperoleh informasi. Kaylee menyimpulkan ia telah berenkarnasi ketubuh bayi ini dan ingatan yang ia punya tidak hilang dari ingatannya. Kaylee terdampar di dunia kuno baginya karna yang ia lihat ini seperti syuting film kolosal yang pernah ia tonton.

Bayi ini memiliki nama Ainsley Carson, itu yang Kaylee dengar di sela sela menangis saat itu.

Bisa dibilang Kaylee terlahir ditengah tengah keluarga Carson yang bisa ia ukur mungkin bangsawan ternama dilihat dari kamar tidurnya yang besar, dirasa orangtua baby Ainsley cukup kaya raya.
Seoarang kepala keluarga yang bernama Davis Carson. Seorang ibu yang bernama Layna Carson. Dan seorang anak laki-laki atau bisa dibilang kakak laki-laki bernama Oliver Carson.

Kaylee sadar bahwa ia tidak bisa kembali lagi kedunia asalnya, sehingga ia mulai menerima
takdirnya yang dilahirkan sebagai seorang bayi, 'lagi'.

'namaku adalah Ainsley carson bukan lagi Kaylee'

"adik apakah kau sudah tidur siang" suara imut mulai masuk kedalam pendengarannya, ia kembali menatap Oliver setelah tersadar dari lamunanya.

'kalau tidak dibangunkan mungkin aku masih tidur'

Oliver Carson adalah anak pertama dan juga pewaris dari keluarga Carson. Tampilan Oliver saat
ini ini bisa dibilang bayi tampan yang imut, walaupun keimutan itu masih mendominasi sepuluh tahun kedepan ketampanannya akan mulai terlihat.

Ainsley mulai berfikir bila kakaknya seimut ini dan juga tampan mungkinkah ia juga imut dan
cantik?. Dilihat dari fisik kedua orangtuanya seharusnya ia juga cantic dan ini membuat ia bahagia. Siapa wanita yang tidak mendambakan kecantikan.

Saat menjadi Kaylee bisa dibilang ia tidak jelek tapi untuk dibilang cantic juga tidak bisa. Bisa dibilang penampilannya adalah rata-rata dan saat ini ia berkesempatan untuk menjadi cantik. Bukankah itu harus disukuri?.

Memikirkan itu baby Ainaley tertawa dan tidak luput diperhatikan
oleh oliver.

"apakah adik senang apa yang kakak ucapkan? Bila adik senang kakak akan mampir setiap hari
dan menceritakan apa saja yang kakak alami."

Oliver memang sering bermain dengan baby Ainsley, ia akan menceritakan semua yang ia alami
seharian ini. Bagi Ainsley ini bisa disebut bimbingan belajar sebelum menghadi dunia antah berantah yanga akan ia tinggali dan tentu saja ia bisa melihat wajah Oliver yang super imut.

Jujur saja Kaylee tidak bisa menolak pesona ketampatan dan oliver menunjukan bibit menjadi pria
tampan dan Ainsley rasa sifat ini tidak akan hilang.

________________

Don't Distrub My PeaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang