Chapter 15

7.1K 710 9
                                    

“yang mulia putra mahkota, kelas selanjutnya ada di Gedung selatan.”

“Kenneth, ini di akademi kau bisa memanggilku ‘Rhys’. Tidak ada status disini.” Rhys Anderson Trea masih menjalankan pendidikannya di akademi Trea. Disampingnya berdiri Kenneth ravindra dengan sikap siaga prajurit yang selalu berada disisinya.

Kenneth ravindra adalah teman masa kecil dari Rhys, ayahnya adalah pengawal raja sehingga Kenneth dari kecil sudah dilatih untuk Rhys sebagai pengawal raja masa depan.

Rhys dan Kenneth ravindra sangat dekat, Rhys menganggap Kenneth tidak hanya pengawalnya tapi juga teman masa kecilnya. Rhys selalu berikap santai di depan Kenneth saat mereka berdua walaupun sifat Kenneth masih kaku dan selalu berbicara formal kepada Rhys tetapi Kenneth juga menganggap Rhys sebagai temannya.

“aku akan bertemu Oliver terlebih dahulu.” Kenneth hanya bisa pasrah menghadapi sifat putra mahkota yang selalu tenang itu, atau terlalu tenang?

Selain Kenneth, Oliver juga teman masa kecil dari Rhys karna Oliver sering mengunjungi istana saat kecil dan sudah dipertemukan dengan Rhys. Karna mereka akrab Davis kadang mengajak Oliver ke istana atau Oliver yang ingin ikut untuk bermain dengan Rhys. Permainan yang disebutkan ini bukanlah permaianan yang anak-anak lakukan, permainan yang mereka lakukan lebih bisa dibilang pertarungan.

Ya, Rhys dan Oliver bisa dibilang teman atau bisa dibilang rival. Rhys dan Oliver memiliki jiwa kompetisi dari kecil mereka ambisius untuk mengalahkan masing-masing dan jenis pertarungannya adalah berpedang, berkuda, pengetahuan, strategi perang. Dan hal diluar itu terjamin kalau mereka akur, kemudian Kenneth memang tidak ikut dalam kompetisi tersebut tapi ialah yang jadi penengah dari keduannya. Bisa dibayangkan lelahnya Kenneth?

******

“Oliver dari mana saja kau? Aku mencarimu dari tadi.” Rhys melihat Oliver yang sedang masuk kegedung asrama akademi, ia tidak tahan untuk menggerutu karena sudah mencari Oliver cukup lama.

“aku tidak memintamu mecariku.” Oliver dengan tak acuh menjawab Rhys.

“bisakah kau lebih peduli terhadapku, kita sudah kenal dari kecil. Kau harus mencontoh Kenneth”

“aku tidak akan sepertinya, aku tidak tahan selalu berdiri disisimu sepanjang waktu.” Oliver mengangap Kenneth luar biasa karna bisa tahan dengan tempramen Rhys yang unik. Bila ia jadi dia, dia akan kabur sejak awal. 

“kau tau itu melelahkan.” Kenneth yang diam saja akhirnya buka suara.

“Kenneth sekali kau bersuara, itu terdengar menyakitkan.” Rhys membuat ekspresi kesakitan setelah mendengarnya dan itu selalu membuat Oliver dan Kenneth merasa mual.

“hentikan Rhys, jadi apa maumu?” sebelum Oliver muntah lebih baik langsung selesaikan urusan dengannya.

“Oliver itu tidak sopan!” Kenneth mengingatkan Oliver bahwa panggilan langsung dengan nama terhadap putra mahkota tidaklah sopan.

Memang di akademi trea status tidaklah penting hanya pengetahuan yang diukur apakah orang itu layak atau tidak bahkan status bangsawan disini tidaklah berguna. Sebenarnya keturunan keluarga kerajaan juga dianggap sama disini.

Tapi bila memanggil nama saja dirasa kurang sopan dan bila memanggil nama belakang terasa aneh karna nama belakang mereka sama dengan nama kerajaan. Sehingga orang-orang masih menyapa dengan panggilang ‘putra mahkota’ atau ‘tuan putri’, walaupun panggilan yang berbeda perlakuan mereka sama tidak ada yang diperlakukan khusus.

“tenanglah Ken, dia sendiri yang meminta lagipula hanya kita bertiga disini.”

“ya, tapi…”

Don't Distrub My PeaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang