”hiyaaaaaaa”
“hiyaaaaaaaaa”
“kenapa nona berteriaak saat mengayunkan pedang?” Ainsley lalu berhenti mengayunkan pedang saat mendengar pertanyaan Matteo.
“bukankah setiap orang melakukan ini?.” Ainsley merasa apa yang ia lakukan sesuai dengan kebiasan orang-orang, bukankah saat mengayunkan pedang orang akan berteriak dengan keras.
“kurasa tidak, tidak ada orang yang berteriak seperti itu saat mengayunkan pedang. Saya baru melihat ini pertama kali.” Heran Matteo dengan prilaku nonanya ini.
Ainsley yang mendengar ini wajahnya memerah karena malu, saat didunia pertamanya ia menonton film, anime, dan bermain game yang berhubungan dengan perang, didalamnya saat mereka bertarung mereka akan berteriak dengan keras dan menurutnya hal itu membuat efek film menjadi lebih dramatis.
Ia tidak tau bahwa hal itu tidak dilakukan didunia ini atau mungkin tidak pernah dilakun dimanapun. Sungguh memalukan melakukan ini di saat pertama kali berlatih. Lagipula saat Oliver berlatih ia tidak pernah ikut karena ayahnya melarang jadi ia tidak pernah tau bagaimna Oliver latihan.
‘sungguh memalukan’
“tuan Matteo mungkin itu kebiasan baru nona muda. Sepertinya dengan melakukan itu akan mebantu nona dalam latihan.” Emmely mencoba menyipulkannya.
“ya tidak papa bila nona ingin seperti itu.” Matteo juga berfikir seperti itu, bahwa itu kebiasan nonanya saat berlatih pedang.
‘tidak, ini bukan kebiasan’
Ainsley benar-benar malu akan hal ini.
Pelatihan dasar berpedang telah selesai, Ainsley merasa bahagia saat ini walaupun melelahkan tapi ia mendapat ilmu yang baru dan keinginannya akhirnya tercapai. Walaupun ada insiden yang memalukan tapi lainnya benar-benar menyenakan
“latihan hari ini sampai disini nona, sampai jumpa tiga hari kedepannya.”
“terimakasih tuan Matteo untuk latihannya.” Matteo melihat nona Ainsley yang pergi meninggalkan tempat latihan dengan Emmely. Matteo melihat bahwa dia sangat riang saat ini seperti anak burung yang baru saja belajar terbang dan berkesempatan untuk meninggalkan sarang dan melihat dunia. Itu kesan yang Ainsley tinggalkan kepada matteo.
Matteo melihat bahwa Ainsley sangat serius belajar berpedang, bila ini terus dilanjutkan Matteo yakin Ainsley akan menjadi kesatri wanita yang hebat. Walaupun tidak sehebat kakaknya yang seperti keahliannya sebagai bakat tapi dengan kerja keras dan ketekunan Ainsley, Matteo yakin ia akan bisa mengejar kakaknya.
Saat itu juga Mtteo bangga telah mengajarkan nona dan tuan mudanya keahlian berpedang yang dimilikinya. Ia bersumpah bahwa ia akan mengajarinya dengan sunguh sungguh dan mebuat nonanya diakui kehebatannya.
Walaupun belum masuk waktu debute, sebagai nona bangsawan Ainsley juga harus menghadiri jamuan pesta yang diadakan keluarga bangsawan lainnya. bedanya karna belum debute, undangan yang dikirim bukan untuknya tapi untuk ibunya dan ibunya akan membawanya kepesta tersebut.
Ainsley tidak menyukai hal tersebut, tapi ia tidak bisa melawan ibunya dan akhirnya berada di pesta membosankan ini.
“Ainsley disana mulailah bergaul dengan anak sesusiamu dan melalai berteman.” Layna khawatir putrinya tidak memiliki teman bermain, walaupun mengingat satusnya pasti ada keluarga yang ingin mendekatkan anak mereka ke pada Ainsley tapi Layna tidak mau itu terjadi ia ingin anaknya memeiliki pertemananyang alami dan memuliki tujuan yang murni.
Tapi Layna melihat Ainsley tidak tertarik dengan hal ini, ini mengingatkan Layna dengan Oliver saat masih kecil ia juga enggan diajak kepesta dan juga berteman. Makanya Layna selalu khawatir Oliver tidak punya teman di akademik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Distrub My Peace
FantasyKaylee mengalami kecelakaan pesawat saat ingin pergi berlibur. Saat ia terbangun bukannya menjalani 'kehidupan setelah kematian' tetapi ia harus menjalani kehidupan menjadi bayi kembali. Menjadi putri Count bukan sesuatu hal yang buruk. Ia bisa hidu...