Saat ini ia sudah sampai di salah satu toko kerajinan yang paling bagus di ibukota. Saat masuk pelayan took langsung menyamput mereka.
“selamat dantang nyonya Carson dan nona muda di took kami. Ada yang bisa saya bantu untu anda?’ kata pelayan took dengan sopan.
“putriku ingin membuat krajinan disini.” Jelas Layna. Di took ini selain memesan bisa juga membeli kerajinan yang telah di buat di took ini.
“kalua begitu mari nona muda silahkan mendiskusikan dengan pengrajin kami. Mari nyonya saya antar”
Ainsley dan Layna diantar ketempat yang lebih tertutup seperti sebuah ruangan pertemuan tapi lebih kecil dan hanya beberapa kursi. Di sana telah duduk disebrang meja seorang pria paruh baya.
“silahkan nyonya Carson, sudah lama tidak berkunjung ke tempat kami. Jadi apa yang ingi anda
buat di toko kami?” tanya pria tersebut.“bukan aku yang memesan tapi putriku.” Pria tersebut lalu mengalihkan pandnaganya kepada
gadis kecil yang mengikuti Layna.“halo nona muda. Saya Barnett pengrajin dan pemilik toko. Apa yang ingin nona muda buat?”
sapa pria itu dengan sopan sambil memperkenalkan diri.
“halo tuan Barnett, nama saya Ainsley Corsen.” Ainsley juga memperkenalkan diri dengan gaya
purti dan juga dengan ramah. Barnett yang melihat ini tertegun sebentar dan tersenyum biasanya anak-anak nyonya bangsawan yang datang disini akan ketakutan atau malu saat bertama kali bertemu dan lainnya akan sobong, sangat sedikit anak-anak yang memperkenalkan diri dengan sopan dan ramah. Dan juga dilihat-lihat nona muda Carson sangat anggun mencerminkan keluarga bangsawan sesungguhnya.“nyonya Carson putrimu sunggu pintar dan sopan sekali.” Puji Barnett.
Layna yang mendengar ini tersenyum bangga siapa ibu yang tidak senang anaknya dipuji.
“jadi nona Ainsley ingin saya membuat apa?” kemudian Ainsley mengeluarkan kertas yang berisi gambar didalamnya yang telah ia gambar cukup lama sehingga ia puas dengan hasilnya.
Tapi ini masih karya anak usia lima tahun sehingga tidak sebagus orang dewasa. Rencana awal ingin diberikan kepada Oliver saat ulang tahun karna ulag tahun masih lam dan sebentar lagi Oliver akan pergi ke akademi sehingga ini waktu yang pas untuk memberikannya.
Bennet yang melihat gambarnya tertegun sebentar dan kemudian bertanya.
“ini nona Ainsley sendiri yang menggambar?”
“iya Ainsley mengambar sendiri. Apa tuan benett tidak memahaminya?” tanyanya dengan sedih. Ia kira kemampuan gambarnya cukup buruk.
“ah, maafkan saya, tidak masuk saya begitu saya hanya takjub karna gambar nona Ainsley sang bagus dan jelas.”
“sungguh? Ainsley senang kalua begitu.”
Bagaimana bisa disebut jelek, gambar nona muda Ainsley sanagt bagus bahkan sudah ada penjelasannya dan gambarnya sanagat detail. Barnett sangat kagum dengan nona muda ini padalah kira-kira usianya masih sekitar lima tunan tapi bakatnya sudah tampak, bila diasah mungkin akan menjadi pelukis terkenal di keraajaan.
Layna yang tidak paham pembicaraan dua orang ini sanagt bingung. Ia juga tidak tau kalua
Ainsley telah menggambar barang yang ingin ia buat.“Ainsley apa yang aku gambar, bolehkah ibu melihat?”
“tidak boleh. Ini kejutan untuk kakak. Ibu akan tau kalau barangnya sudah jadi.” Tolak Ainsley.
Layna sedikit kecewa tapi ia tepis lagi pula setelah barangnya jadi ia akan tau dan meminta gambar tersebut ketuan Barnett.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Distrub My Peace
FantasíaKaylee mengalami kecelakaan pesawat saat ingin pergi berlibur. Saat ia terbangun bukannya menjalani 'kehidupan setelah kematian' tetapi ia harus menjalani kehidupan menjadi bayi kembali. Menjadi putri Count bukan sesuatu hal yang buruk. Ia bisa hidu...