Chapter 19

5K 532 4
                                    


saat ini keluarga Carson tengah berkumpul di ruang keluarga, ini adalah waktu dimana mereka menghabiskan waktu bersama dan juga saat ini Oliver tengah berada di tengah-tengah keluarga, itu adalah hal yang membahagiakan.

Oliver selalu merindukan saat-saat seperti ini, ia rindu berkumpul dengan keluarganya, bercanda, bercerita, dan tentunya menghabiskan waktu bersama adik tersayangnya.

Ainsley juga merasakan hal yang sama ia rindu dengan suasana ini, Ainsley sudah menerima keluarga Carson sebagai keluarganya saat ini. Ia sudah mengangap Leyna sebagai Ibunya, Davis sebagai ayahnya, dan Oliver sebagai kakaknya, lagipula mereka selalu baik padanya dan Ainsley sudah beradaptasi dengan baik di dunia ini.

"Bukankah sebentar lagi kelulusan kakak?" tanya Ainsley.

"Ya, setelah itu kau yang akan masuk akademi," jawab Oliver. Waktunya memang saat Oliver lulus Ainsley akan masuk akadimi ini menandakan lagi-lagi saudara ini akan berpisah.

"Huuuffff, setelah putra ibu pulang putri ibu yang selanjutkan pergi," keluah Leyna dengan sedih Ainsley dan Oliver yang mendengar ini hanya tersenyum selama ini memang Layna lah yang rewel saat melepas Oliver pergi ke akademi mungkin bila tidak ada akademi trea yang terbaik di negeri ini Leyna lebih memilih Oliver untuk bersekolah ditempat terdekat saja tampa system asrama agar selalu berada dipatauwannya.

"Ibu, saat aku ke akademi nanti kakak yang akan menemani ibu," bujuk Ainsley. Leyna yang mendengar ini tetap memberikan ekspersi sedih "saat kakakmu lulus nanti pasti ia akan lebih sibuk lagipunya ia akan pergi ke istana. Bagaimana bisa ibu melepaskan putri ibu satu-satunya."

Ainsley yang mendengar ini bingung, ia belum mendengar apapun tentang kakaknya pergi ke istana bukankah bila kelulusan nanti Oliver akan membantu tugas ayahnya dan belajar sebagai penerus Count.

Ainsley memandang Oliver untuk menjelaskan. Oliver yang tau maksud adhiknya merasa gugup karena memang ia belum menceritakan rencana kedepanya setelah kelulusan nanti.

"Sepertinya kakakmu akan bkerja disisi putra mahkota setelah lulus." Sebelum Oliver menjawab Davis telah menyelanya terlebih dahulu.

"Bukankah kakak akan membantu tugas ayah nantinya dan berlatih sebagai penerus?" tanya Ainsley dengan heran.

"Putra mahkota yang meminta kakak secara langsung untuk menjadi asistennya dan lagipula ayah masih bisa mengatasinya sendiri, kakak akan belajar secara perlahan. Tidak enak menolak tawaran putra mahkota," terang Oliver.

Ainsley ingat memang jabatan kakaknya adalah asisten dari putra mahkota dan itu lah yang menjadi alasan Oliver bertemu dengan tokoh utama perempuan.

Oliver memang tidak salah menerima tawaran putra mahkota, posisi tersebut sangatlah menggiurkan dan membuka koneksi kepada semua pihak dan juga putra mahkota memilih Oliver tidaklah asal pilih, Oliver adalah jajaran siswa terbaik sepuluh teratas seangkatan akademi trea.

Berarti karna itu Ainsley harus menemukan jodoh kakaknya sebelum bertemu dengan sang protagonist, bila Oliver jatuh cinta sebelum bertemu dengannya pasti tidak ada benang cinta penghubung antara Oliver dengan sang protagonist, karna tidak mungkin mencegah kakaknya untuk menolak tawaran dari putra mahkota.

Itulah satu-satunya cara segera mencarikan kakanya pasangan, tapi dimana mencarinya?

****

Hari telah berganti, saat ini Ainsley dan Oliver tengah duduk santai di taman dan menikmati teh dan cemilan Bersama.

Mereka bercerita satu sama lain, kebanyakan Oliver menceritakan masa-masnya di akademi, baginya masa-masa akademi sangatlah membosankan tapi bila adiknya menyukainya ia akan menceritakannya.

"Jadi bagaimana dengan teman, di surat kakak tidak penah menceritakan teman yang kakak miliki?" mendengar pertanyaan itu oliver bingung bagaimana menjelaskannya

'siapa yang sebaiknya aku ceritakan, mereka adalah yang terburuk.' Piker Oliver

"kakak berteman dengan putra mahkota?"

"Ya bisa dibilang seperti itu."

'mungkin ini alasan dia mengalah tentang merebutkan tokoh utama karena mereka berteman.'

"Lalu siapa lagi?" Oliver bersyukur Ainsley tidak melajutkan pertanyaan tentang putra mahkota karna jujur saja ia akan bingung bagaimana menjelaskannya Oliver malah berharab Ainsley memiliki sedikit interaksi dengan putra mahkota karna baginya ia menjengkelkan Oliver tidak ingin Ainsley tertular sifat putra mahkota.

Oliver menjelaskan teman yang ia miliki yang telah disortir berdasarkan keperibadian mereka menurutnya yang memiliki kepribadain jelek tidak akan disebutkan didepan adhiknya walaupun Oliver berteman. "......dan juga Xander Caldwell, ia salah satu murid terpintar di akademi."

'Xander Caldwell?' batin Ainsley. Ternyata kakanya berteman juga dengan tokoh pria kedua.

"Kakak akrab denganya?" tanya Ainsley.

"Tidak juga kakak hanya pernah mengobrol beberapa kali dengannya." Oliver menjelaskan tampa menaruh curiga denagn pertanyaan adiknya itu lagipula Ainsley dan Xander tridak pernak bertinteraksi.

"Bagaimana denganmu? Bukankah ibu selalu menyuruhmu mencari teman?" Oliver bertanya balik terhadap Ainsley. Ia tau sifat ibunya itu ia akan memaksa mereka berteman karna khawatir tentang waktu debute mereka dan pergaulan di kalangan atas.

Dulu ia juga merasakannya dan pasti adhiknya juga mengalaminya. Ia mendengar bahwa Ainsley sudah menemukan teman. Ia berharab Ainsley memilih teman yang tepat.

"Iya, temanku bernama Amber ia putri Viscount dari Psten yang pindah kesini dan aku juga baru bereman dengan Carl Thompson ia anak dari pemimpin pasukan kerajaan." Ainsley pun bercerita tentang pertemuannya dengan Amber dan menjelaskan kepribadiannya sehingga Ainsley memutuskan untuk berteman dan juga tidak lupa Ainsley bercerita tentang Carl, walaupun kejadian yang ia alami dengan Carl dengan anak-anak tidak ia ceritakan.

"Kenapa kau berteman dengan Carl Thompson?" Oliver tidak senang dengan fakta adhiknya berteman dengan laki-laki.

"Kenapa? Dia baik lagipula ibu selalu menyuruhku mencari teman dan aku sudah punya dua jadi ibu akan berhenti memaksaku." Oliver yang mendengar keluhan adhiknya mendadak terdiam ia tau sifat adhiknya yang tidak suka keramain dan bersosialisasi pasti berat saat harus mencari seorang teman dan harus tertekan dengan desakan ibu mereka. Oliver yang hendak memprotestentang pertemanan adiknya itu membatalkannya sebagi gantinya ia akan mengawasi bocah yang bernama Carl Thompson, bila ia tau Carl menyakiti adhiknya maka Carl akan tamat.

'setidaknya dari apa yang kudengar Carl Thompson tilihat baik'

Dilain tempat Carl yang sedang berlatih tiba-tiba merasakan hawa dingin yang musuk dari tubuhnya sampai ia menggigil

"Ada apa tuan Carl?" tanya pelatihnya. "Tidak apa-apa sepertinya aku akan terkena flu."


_________________

Don't Distrub My PeaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang