Chapter 20

5.1K 548 0
                                    


Tahun, bulan, hari, musim telah berlalu di Trea. Banyak hal yang Ainsley pelajari di sini yang tidak ia dapat saat di dunia asalnya. Hal-hal yang belum pernah ia alami disana dapat ia rasakan disini, seperti bertarung dan berlatih pedang. Bila disana ia mungkin tidak akan pernah melakukannya tapi disini adalah hal yang lumrah bahkan adanya sihir, walaupun bukan seperti mengayunkan tongkat dan mengeluarkan mantra atau bisa mengubah pangeran menjadi kodok tapi tetap saja menjubkan untuk dilihat.

Saat ini Ainsley dan Oliver pergi ke istana Bersama Davis, selain Davis mengerjakan pekerjaannya seperti biasa Oliver juga datang untuk bertemu dengan Rhys sang putra mahkota untuk melihat pekerjaannya nanti yang akan ia jalani kedepannya.

Sedangkan Ainsley hanya sekedar ikut untuk minum teh bersama putri Illona karna permintaan dari putri sendiri, kadang memang putri Illona mengundang putri dari bawahan sang raja untuk minum teh atau sekedar ngobrol dengannya.

"Baiklah Ainsley, kamu pergilah ketempat tuan putri. Ayah dan kakakmu akan menghadap yang mulia dan setelah selesai ayah akan menjemputmu."

"Baik ayah." Purti Illona mengundang Ainsley untuk bertemu denganya dan sepertinya Ainsley berfikir bahwa bukan hanya ia yang diundang di pertemuan ini, karna Ainsley lihat banyak pelayan yang bolak-balik di tempat tuan putri dan juga ia melihat beberapa kereta kuda yang datang ke istana.

Karena ini bukan jadwal rapat besar berarti tuan putri yang memiliki jamuan ini, karna putra mahkota dikenal dengan sosok yang dingin tidak pernah mengadakan jamuan. "Ainsley, kakak juga akan mampir ketempat putra mahkota Rhys jadi bila kakak belum datang pulanglah lebih dulu dengan ayah."

Davis, Oliver, dan Ainsley pun berpisah ke tempat tujuan masing-masing. "Silahkan nona Ainsley saya antar ketempat jamuan tuan putri." Salah satu pelayan menghampiri Ainsley dan memandu kearah tempat jauman. "Em, terimakasih Lola." Lola adalah salah satu pelayan pribadi putri Illona, ia sudah lama melayani putri Illona sehingga saat bermain dengan putri Illona Ainsley mengenalnya dan meminta untuk memanggil nama saja tidak dengan nama keluarga.

Lola menganggap Ainsley Carson adalh yang paling ramah kepada pelayan diantara yang lain ia memperbolehkan memanggil dengan namanya dan juga tidak sungkan mengucapkan 'terimakasih' kepada pelayan.

"Tidak, sudah menjadi tugas saya." Ainsley dan Lola pun pergi menuju tempat jamuan yang telah disiapakan.

****

Tempat yang telah disediakan adalah 'Taman Tulip'. Dinamai seperti itu karna taman ini menanam banyak sekali bunga tulip berbagai warna dan jenis ditata dengan tepat sehingga menimbulkan gradasi warna yang indah. Taman ini adalah tempat favorite dari putri Illona.

"Salam untuk yang mulia tuan purti Illona."

"Ainsley, sudah lama tidak bertemu. Jangan terlalu kaku seperti itu kau bisa bersikap biasa padauku." Kebalikan dari putra mahkota ynag memiliki sifat dingin putri Illona memiliki sifat yang cerah dan ramah, senyumnya bisa menghangatkan hati seseorang bahkan sifatnya sangat ramah kepada kami sebagi anak dari bawahan ayahnya. Ia tidak pernah menyombongkan statusnya.

Banyak yang bilang bahwa Rhys adalah 'bulan' sedangkan Illona adalah 'matahari'. Apa yang Ainsley lihat sepertinya julukan itu memanglah tepat.

"Tidak mungkin saya bersikap tidak sopan kepaada yang mulia tuan putri." Setelah itu Ainsley juga memberi salam kepada para nona muda lainnya yang sering Ainsley temui, mereka juga putri dari bawahan sang raja jadi mereka sering bertemu di jamuan tuan putri walaupun tidak terlalu akrab dengan yang lainnya tapi hubungan Ainsley dengan yang lainnya cukup baik.

Jamuan yang dibuat cukup sederhana sebenarnya hanya minum teh di taman sambil bercerita Bersama nona-nona bangsawan lainnya, skalanya tidaklah besar biasanya ada sepuluh sampai lima belas orang yang hadir diacar ini.

Don't Distrub My PeaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang