Seorang wanita muda bergaun putih yang dihiasi dengan mutiara disekeliling gaunnya, wanita yang cantik dengan rambut hitam yang bergelombang dan dihiasi pita di rambutnya. Wanita itu berjalan sambil membawa sebuah boneka, ia menuju kearah taman.
Calvin memanggil beberapa pelayannya untuk kembali membawa masuk wanita itu, wanita itu meronta-ronta dan membuat keributan. Wanita itu berlari menuju Calvin, lalu Calvin yang sedikit geram pun membuang bonekanya, wanita itu sangat marah dan mencengkeram kerah baju Calvin.
"Hentikan Celia! Kau membuat keributan disini!! Pelayan! Cepat bawa dia kembali ke kamarnya, kunci dia!!" Ucap Calvin.
"Apa yang kau lakukan pada anakku? Dimana dia?! Mana anakku?!!" Ucap Celia.
Charles mengambil boneka yang terjatuh lalu memberikan padanya, Celia mulai terlihat sedikit tenang ketika melihat bonekanya. Lalu beberapa pelayan mencoba membujuknya untuk masuk kembali ke kamar, ia pun menuruti permintaan mereka.
"Siapa dia?" Tanya Isabella.
"Hanya wanita gila nona, jangan hiraukan dia. Mari kita nikmati lagi tehnya" Jawab Calvin.
Alexander dan Cornelia pun datang.
Isabel berdiri dari kursinya lalu hendak pergi dari rumah ini, tapi Cornelia meminta mereka semua untuk tinggal sementara disini. Alexander mengedipkan matanya pada Isabel lalu ia hanya bisa mengiyakan permintaan Cornelia.
*****
Disisi lain Antonio dan yang lainnya berada di rumah bordil, Hugo beserta anak buahnya kini sedang memukuli beberapa wanita disana, terlihat juga wanita pemilik tempat ini duduk diam dengan tangan dan kakinya yang sedang diikat. Antonio berjalan mendekati wanita pemilik tempat ini lalu menampar wajahnya. Victor mengumpulkan beberapa wanita yang usianya tergolong muda.
"Kenapa kau membuatku marah? Katakan padaku siapa yang menyuruhmu melakukan hal ini? Kalau tidak akan ku biarkan mereka memukulimu sampai mati" Ucap Antonio sambil tersenyum kecil.
"Ampuni saya tuan, saya hanya bekerjasama dengan bangsawan dari desa Camden, mereka menculik dan menipu wanita muda lalu dibawa kemari"
"Camden? Desa itu begitu miskin kan? Pintar sekali kau, menculik gadis dari sana, kau ingin bos mendapat masalah rupanya" Ucap Hugo.
"Kali ini ku ampuni kalian semua, tapi ingat! Jika terulang lagi, aku akan mengkuliti kalian semua hidup-hidup! Sekarang tempat ini tidak akan bisa buka untuk beberapa hari, anggap saja ini cuti kalian" Ucap Antonio sambil menyeringai.
Antonio berjalan menuju para wanita muda itu, mereka nampaknya sangat ketakutan. Antonio menodongkan pistol pada seorang wanita yang berada paling ujung, ia terlihat diam mematung.
"Kenapa kau tidak takut?" Ucap Antonio.
"Takdir kematian ku sudah dicatat oleh tuhan, lalu kenapa aku harus takut? Jika aku mati tertembak disini, itu berarti ini adalah kehendak Tuhan"
"Kau lumayan berani rupanya, katakan siapa nama mu? Aku ingin mengingat nama seorang wanita yang tidak takut padaku" Ucap Antonio.
"Alice" Ucap Alice sambil menatap mata Antonio.
"Ingat ini, setelah lepas dari tempat ini jangan ada yang mengatakan apapun! Jika aku mendengar ada yang melaporkan tempat ini, aku tidak akan segan-segan membunuh kalian!" Ucap Hugo.
"Siapa yang berasal dari desa Camden? Angkat tangan jika kalian berasal dari sana" Ucap Victor.
Satu-satunya yang mengangkat tangan hanyalah Alice seorang, Antonio menjadi sedikit kebingungan. Lalu Antonio kembali menginterogasi wanita pemilik rumah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Isabella
Mystery / ThrillerBerlatar belakang di Inggris tahun 1870, Sebuah keluarga bangsawan terpandang bernama Baker yang di kagumi semua orang, kehidupan yang harmonis pun harus lenyap ketika keluarga tersebut mengalami kecelakaan dan hanya menyisakan kedua anaknya yaitu A...