7

102 50 81
                                    

Semua orang sedang berkumpul di ruang tamu sambil berdiskusi tentang rencana mereka, kemudian Charles dan Alexander berjalan sambil membawa sebuah peti berukuran cukup besar, waktu peti itu dibuka isinya adalah berbagai macam senjata api.

"Isabel dan gavin akan kembali menjadi tamu VIP, lalu Giovanni akan menjadi umpan, sedangkan Hector dan Charles akan menyamar sebagai pelayan" Ucap Alexander.

"Bagaimana dengan mu?" Ucap Giovanni.

"Aku punya peran penting yang lain" Ucap Alexander sambil tersenyum kecil.

*****

Malam hari.
Casino privilege.

Charles dan Hector tengah mengendong Giovanni lalu menyerahkannya pada beberapa orang untuk dibawa ke pelelangan VIP.

*****

Disisi lain isabella dan Gavin telah berada di ruang VIP, lalu acara pun di mulai, seorang wanita muda seperti biasanya membuka acara tanpa mengenalkan dirinya. Ia mulai melelang barang antiknya satu persatu, semua orang berteriak saling berebut menaikkan harga.

Hingga sampailah di barang terakhir yang akan dijual, wanita itu menarik tirai di belakang panggung lalu memperlihatkan Giovanni yang terkurung dalam sangkar.

"Umm...aku tidak tau jika ada barang tambahan disini, tapi baiklah kami akan menawarkan harga mulai dari 1000 poundsterling untuk gadis cantik ini"

Semua orang bersorak dan saling berebut menaikkan harga, harga tertinggi itu jatuh kepada seorang pria hidung belang, Isabel hanya duduk diam tanpa melakukan apapun. Pria itu maju ke depan panggung dengan tersenyum bangga, isabella yang awalnya terdiam kini menepukan tangannya diikuti oleh Gavin, ia berjalan maju sambil membuka topengnya.

"Menyenangkan bukan menjual barang secara ilegal, tidak perduli apapun itu" Ucap Isabella.

Wanita muda itu berjalan lalu membunyikan bel, tidak lama kemudian para penjaga mulai berdatangan mendengar suara bel yang dibunyikan itu.

Sekitar 10 orang penjaga yang ada disana sekarang bersiap mengeluarkan pistolnya, Gavin dengan sigap mengambil pistol yang berada di sakunya lalu menembak keatas langit. Semua orang langsung tiarap karena ketakutan, kini semua pintu yang berada di ruangan VIP telah terkunci dari luar oleh Hector dan Charles.

Terjadi adu tembak yang cukup lama disana, Gavin nampaknya sangat handal dalam menembak. Dapat dilihat jika hampir semua penjaga terkena tembakan oleh Gavin dan tidak ada satupun yang meleset, isabella pun melumpuhkan sisanya.

Isabel membuang pistolnya yang telah kosong lalu berjalan menuju wanita muda itu, ia mulai mengintrogasi wanita itu.

"Katakan padaku bagaimana penyiksaan yang kau mau?" Ucap Isabella.

Wanita itu berjalan mundur sambil gemetaran, wajahnya sangat pucat. Ia berjalan sempoyongan seakan melihat hantu, sesekali juga ia terjatuh karena isabel selangkah demi selangkah maju ke arahnya. Wanita itu memohon untuk dilepaskan tapi Isabel tetap tidak memperdulikan.

Isabel menarik rambut wanita itu dengan sangat kencang, sampai-sampai ia berteriak sangat keras. Meskipun wanita itu sudah memohon, Isabel tidak menghiraukannya dan masih tetap menarik rambutnya lalu membenturkan kepala wanita itu ke lantai, darah pun mulai bercucuran dari dahi wanita itu. Tatapan mata Isabel sangat tajam disertai juga ambisinya yang ingin mencabut setiap helai rambut wanita itu.

"Hentikan Isabel!" Ucap Gavin.

Isabel menatap wanita itu lalu melepaskan cengkeramannya.

"Jika kau tidak mau dilukai, jangan melukai orang lain!" Ucap Isabella.

Isabella Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang