6

100 48 64
                                    

Pagi hari.
Kediaman Alexander.

Di sebuah kamar yang terlihat luas dengan nuansa kamar bewarna putih, seorang wanita sedang tertidur pulas diatas ranjang bewarna pastel. Wanita itu adalah Giovanni, ia baru bangun tidur dari mabuknya semalam. Giovanni masih sangat kebingungan dengan sekitarnya yang nampak sangat asing.

Suara ketukan pintu terdengar olehnya, ternyata orang yang mengetuk pintu itu adalah Hector.

"Bagaimana kondisi mu sekarang? Apa kau masih merasa pusing?" Ucap Hector sambil membelai rambut adiknya.

"Aku baik-baik saja kak, hanya sedikit pusing" Jawab Giovanni.

"Minum lah segelas air" Ucap Hector sambil menuangkan air ke gelas.

Giovanni meminum air itu sedikit demi sedikit, lalu tiba-tiba saja ada yang terlintas dalam pikirannya, ia menyemburkan air itu ke wajah Hector.

"M..maaf kak" Ucap Giovanni

"Entah apa yang ada dalam pikiran mu saat ini, istirahat lah dulu sampai kondisi mu membaik" Ucap Hector.

Hector pergi meninggalkan Giovanni untuk mengganti bajunya yang basah, saat berjalan ia tidak sengaja menabrak Rosella yang berjalan sambil membawa segelas air untuk Giovanni, alhasil air itu tumpah ke bajunya.

"Maafkan aku tuan" Ucap Rosella yang ketakutan.

Hector hanya berjalan maju sambil menggerutu "kenapa pagi ini begitu sial untukku?!"

*****

Diwaktu yang sama isabella dan lainnya sedang sarapan sambil membicarakan rencana mereka, tidak lama setelah itu Hector menghampiri mereka. Charles menyiapkan banyak makanan yang terlihat lezat, meskipun sudah tua rupanya Charles masih saja hebat dalam memasak, tapi menu kali ini yang ia masak hanya menu vegetarian seperti biasanya.

Gavin hanya menatapi makanannya tanpa menyentuhnya sedikitpun, Gavin sepertinya sangat tidak berselera makan pagi ini, berbeda dengan isabella yang dengan lahap memakan makanannya.

"Apa anda sedang tidak selera makan tuan Gavin?" Ucap Charles.

"Aku hanya tidak suka dengan sayuran" Jawab Gavin dengan raut wajah yang cemberut.

Isabella berdiri lalu mengambilkan beberapa sayuran dan meletakkannya di piring Gavin, aroma makanannya sangat lezat membuat Gavin tergoda tapi ia tetap tidak ingin makan.

"Berhenti bersikap seperti anak kecil dan habiskan makanan mu itu!" Ucap Isabella sambil menatap Gavin.

Gavin dengan terpaksa mulai memakan sayuran itu, meskipun rasanya sangat lezat tapi gavin tetap saja memasang wajah cemberut seperti anak kecil.

"Charles antarkan makanan untuk Giovanni dan Rosella ke kamarnya" Ucap isabella.

"Baik nona" Jawab Charles.

*****

Isabella mengetuk pintu lalu masuk ke dalam kamar Giovanni.

"Apa kau baik-baik saja? Ku dengar kemarin malam kau minum segelas eggnog" Ucap Isabella.

"Iya nona, maafkan kecerobohan ku" Jawab Giovanni.

"Apa kau jatuh cinta pada kuda tua itu?" Tanya Isabella.

"Ku...kuda tua?" Ucap Giovanni.

"Siapa lagi kalau bukan pamanku Alexander, jangan bilang kau jatuh cinta padanya! Dia bisa mencuci otakmu" Ucap Isabella.

Mendengar hal itu Giovanni hanya bisa tersipu malu sambil tersenyum, wajahnya nampak memerah seperti tomat.

"Sudah kuduga" Ucap Isabella sambil menghela nafas.

Tiba-tiba terdengar suara cekikikan seorang pria dari balik pintu.

"Senangnya melihat keponakan ku ini memiliki teman" Ucap Alexander.

"Kenapa kau tidak mengetuk pintu?" Ucap isabella.

"Ini rumah ku, apa kau lupa? Jadi aku bisa masuk kemanapun yang ku mau tanpa minta izin" Jawab Alexander.

Isabella meninggalkan mereka berdua karena tidak tahan dengan ocehan Alexander.

Alexander berjalan kearah Giovanni, ia menempelkan punggung tangannya pada dahi Giovanni. Wajah Giovanni pun kembali memerah, Alexander mengira jika Giovanni benar-benar sakit.

"Kau masih merasa pusing?" Ucap Alexander.

"Aku baik-baik saja" Jawab Giovanni sambil menutupi wajahnya dengan selimut.

"Jika tidak pernah minum kenapa kau minum kemarin? Padahal itu hanya segelas eggnog tapi kau langsung mabuk" Ucap Alexander.

"Aku tidak ingin minuman itu diambil oleh wanita lain" Jawab Giovanni.


To be continued..

Isabella Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang