Warning!!
Chapter kali ini mengandung unsur kekerasan yang sadis,bagi yang kurang nyaman saat membaca bisa skip.
*****
Alice masih saja menangis sambil memeluk tubuh ibunya, ia mencium lembut pipi ibunya.
"Bu andaikan aku datang tepat waktu apakah takdir tuhan ini bisa diubah? Padahal aku sangat ingin terus bersama denganmu, apakah takdir memang sekejam ini?" Ucap Alice.
"Sudahlah jangan menangis begitu, kau harus bangkit dan balaskan dendam mu pada mereka" Ucap Antonio.
*****
Antonio kini melepaskan satu peluru tepat pada kaki kiri Cornelia, suara tembakan itu mendatangkan kehadiran Alice kesana. Cornelia pun harus lari sambil menyeret kakinya yang tertembak, Antonio kembali menembak kaki kanan Cornelia. Ia jatuh tersungkur ke tanah, menahan rasa sakit yang tidak dapat dijelaskan sakitnya, ia masih mencoba untuk kabur tapi sayang Alice datang lalu langsung menarik rambutnya yang panjang itu.
Cornelia merintih kesakitan tapi sayang sekali Alice tidak memperdulikan itu, kini Alice berniat memasukannya ke dalam sumur yang ia miliki, tapi usahanya gagal ketika isabella dan yang lainnya datang.
"Kita bertemu lagi ya Isabel, mau bergabung menonton pertunjukan? Sini kemari lah" Ucap Antonio.
"Jangan hiraukan kami, lanjutkan saja tindakan mu itu, tapi sebelum itu aku ingin bertanya beberapa pertanyaan pada dia dulu" Ucap Isabella.
Isabella berjalan mendekati Cornelia yang terlihat acak-acakan dan terluka, ia berjongkok lalu memegang dagunya.
"Apa kalian berdua yang menculik wanita dari desa ini? Katakan saja, aku akan menyelamatkan mu jika kau berkata sejujurnya" Ucap Isabella.
"I..iya nona Isabel, kami yang menculik mereka. Hanya Alice yang kami kirim ke kota Destitution dan yang lainnya kami ambil organnya untuk dijual di pasar gelap, beberapa wanita juga kami paksa untuk bekerja secara gratis di rumah ini" Ucap Cornelia.
"Lalu bagaimana dengan sungainya? Apa itu ulah kalian juga?" Ucap Alexander
Cornelia hanya mengangguk kecil lalu menundukkan kepalanya, ia tidak berani melihat.
"Baiklah terima kasih atas kejujuran mu ini, sekarang terserah dengan mu Alice kau mau apakan dia, kami masuk dulu ya" Ucap Isabella.
Antonio menghadang Isabel agar tidak masuk ke dalam, setiap kali Isabel mencoba untuk masuk Antonio selalu saja mengikuti pergerakannya.
Gavin mencengkeram kerah bajunya, Hugo menjadi sangat terkejut karena tidak ada yang berani mencengkeram kerahnya kecuali Victor seorang. Victor hanya menatap dingin pada Gavin.
"Hey nona jangan masuk kesana, ini urusan kami jadi biarkan kami yang menyelesaikan semuanya" Ucap Hugo.
Isabel langsung menginjak kaki Hugo lalu menyikut perutnya, Victor yang diam saja kini membantu Antonio dan Hugo menghentikan isabel. Ia menggendong Isabel dipundaknya seperti sedang menculik, Isabel tidak hanya diam saja tapi ia juga melakukan perlawanan, ia mengigit bahunya sekeras mungkin. Tapi Victor hanya diam tanpa menanggapi perlakuannya.
"Turunkan aku! Akan ku gigit kau sampai mati jika kau tidak menurunkan ku! Victor apa kau mendengarkan ku?!" Ucap Isabella.
Victor membawa pergi Isabel menjauh dari sana, kini Gavin sedang berseteru dengan Antonio sampai Hector tidak habis fikir kenapa ia begitu berani.

KAMU SEDANG MEMBACA
Isabella
Misterio / SuspensoBerlatar belakang di Inggris tahun 1870, Sebuah keluarga bangsawan terpandang bernama Baker yang di kagumi semua orang, kehidupan yang harmonis pun harus lenyap ketika keluarga tersebut mengalami kecelakaan dan hanya menyisakan kedua anaknya yaitu A...