13

72 39 58
                                    

Warning!!

Chapter kali ini mengandung unsur kekerasan yang sadis, bagi yang kurang nyaman saat membaca bisa skip.

*****

Pagi hari.
Kediaman Alexander.

Giovanni masih tertidur pulas sendiri di ranjang Alex, ia memakai selimut yang menutupi tubuhnya.

Suara burung yang berkicau membuat Gio sedikit tersadar dari tidurnya, ia merasakan kepalanya masih sedikit pusing. Ia bangun dari tidurnya dan sadar jika ia hanya mengenakan sebuah handuk saja, Ia melihat diatas meja ada sebuah gaun untuknya.

Giovanni memasuki kamar mandi lalu melepaskan semua pakaiannya satu persatu, ia berendam kedalam bathtub. Saat memejamkan matanya, ia merasakan hal yang aneh. Sepertinya ia mulai mengingat sedikit kejadian kemarin malam.

"Tunggu sebentar, ini bukan kamar ku kan? Kenapa aku disini?!" Ucap  Giovanni.

Setelah menyelesaikan mandinya, Gio mulai turun kebawah untuk sarapan. Ia tidak sengaja menabrak Isabella.

"Giovanni untung kau disini, ayo ajari aku memasak lagi! Charles terlihat kelelahan mengawasiku memasak" Ucap Isabella.

Giovanni melihat keberadaan Alexander, ia memberi senyuman pada Gio. Saat ini dipikirannya hanya ada memori semalam, ia langsung menarik tangan Isabel lalu pergi ke dapur.

Gio saat ini sedang mengajari Isabel memasak sebuah hidangan biasa yaitu omelette. Isabel mengambil langkah pertamanya dengan memecahkan sebuah telur, tapi sayangnya ia harus melakukan hal itu berulang kali karena gagal memecahkan telur dengan benar.

Giovanni hanya terdiam melihat cara Isabel memecahkan telur seperti memecahkan kepala manusia. Ia sedikit takut dengan Isabel yang terlihat sangat kesal, tak berselang lama akhirnya ia berhasil memecahkan telur dengan benar.

"Sepertinya ini adalah hari yang panjang untukku" Ucap Giovanni.

"Kau mengatakan sesuatu? Aku dengar tadi kau mengatakan sesuatu" Ucap Isabella.

"Maksudku kerja bagus Isabel, ayo lanjutkan lagi. Aku akan terus memperhatikan mu" Jawab Giovanni.

"Kau terlihat sedikit lelah, apa masih merasa sakit kepala? Kemarin malam aku mengetuk pintu mu tapi tidak ada jawaban, apa kau sudah tidur waktu itu?" Ucap Isabella.

"Umm...kemarin malam aku sangat mabuk dan langsung tertidur" Jawab Giovanni.

Alexander memandangi mereka berdua, ia melangkahkan kakinya menuju sebuah meja yang diatasnya terdapat buah-buahan. Ia mengambil apel lalu memakannya sambil memandangi Giovanni yang terus menghindari tatapannya.

"Biarkan saja dia pergi Isabel, lihat wajahnya yang kelelahan. Sepertinya kemarin malam terlalu melelahkan untuknya, benarkan Gio?" Ucap Alexander.

Isabella memperhatikan wajah Giovanni yang sepertinya terlihat kelelahan, ia membiarkan Gio pergi beristirahat. Alexander hanya tersenyum kecil melihat kepergian Giovanni, lalu ia pergi menyusulnya.

Kini Gio berjalan cepat menuju kamarnya, ia begitu malu sekarang. Ia tidak dapat mengingat jelas tentang kejadian semalam, di dalam kamarnya Gio sedang bercermin sambil mengingat-ingat kejadian semalam. Ia berpikir jika ia dan Alex kemarin malam tidur bersama,vkarena setelah bangun ia dalam keadaan terbalut handuk dan di lehernya terdapat bekas ciuman, terlebih lagi semua tubuhnya terasa sakit.

Gio mendengar suara ketukan pintu, itu adalah Alexander. Gio berjalan mundur darinya, Alexander hanya tersenyum kecil.

"Apa yang terjadi sebenarnya kemarin malam? Aku tidak bisa mengingatnya dengan jelas" Ucap Giovanni yang wajahnya memerah.

Isabella Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang