DEAN & HARA [ END ]

Awal

Pramono Garfield dan Audrey velencia sepasang suami istri yang kaya raya dan mempunyai seorang anak laki-laki yang bernama Dean Dario Garfield.

namun tak lama kemudian Audrey meninggal dan Pramono menikah lagi dengan seorang janda yang bernama Juwita lantang Cantika mantan istri dari Bima Dharmasraya.

Dean murka, ketika Juwita memberikan racun kepada Pramono dan mengakibatkan Pramono meninggal dunia dan semenjak meninggal nya Pramono, Juwita mengambil alih semua kekayaan milik Pramono dan membuang Dean ke negara Inggris.

***

Di negara Inggris, negara yang sangat indah nan sejuk, angin yang melewati pepohonan, burung yang berkicau dan tawa bersama sama dengan menuju kesibukannya masing masing.

Namun berbeda dengan seseorang yang berada didalam apartemen yang sangat kecil dan kumuh, di dalamnya terdapat seorang pria tampan yang berumur tujuh belas tahun, dengan darah yang bercucuran di sekujur tubuh nya sambil meminum sebuah botol bear.

ia lah Dean Dario Garfield anak dari perusahaan yang sangat legendaris perusahaan vityaz grup.

Dean di buang ke Inggris oleh ibu tiri nya yang bernama Juwita Lantang Cantika.

Dean berjalan kekamar mandi dan membersihkan semua tubuh nya dan setelah selesai, Dean sudah memakai baju santai nya dengan baju atasan yang berwarna putih dan celana panjang berwarna hitam, lalu di dobel dengan switer hitam.

Dean membuka pintu apartemen nya dan berjalan kearah supermarket, karena jarak supermarket dengan jarak apartemen nya tidak terlalu jauh.

Dean sudah membeli semua kebutuhan nya dan besok nanti, Dean akan pergi ke Indonesia untuk mengambil alih kembali hak perusahaan nya dan bersekolah di sana.

Dean membuka kemasan eskrim nya dan memakan nya dengan santai di pinggir jalan, namun eskrim itu jatuh, karena tiba-tiba ada seorang wanita yang langsung loncat ke tubuh Dean dan memeluk leher nya dengan erat.

"Please me sir I beg you." Ucap gadis itu dengan gemetaran.

Dean menatap kedepan dan ada seorang laki-laki yang berbadan kekar, seperti nya sedang mencari keberadaan gadis ini.

Dean menghela nafas nya panjang, padahal diri nya tidak ingin sekali ikut campur terhadap urusan orang lain dan pada akhir nya, Dean membawa gadis itu di lorong yang sempit yang sejalur dengan taman.