22. D&H

37.5K 2.2K 72
                                    

Jam masih menunjukkan pukul tiga pagi, tetapi Dean terbangun, karena Hara tiba-tiba mengigau memanggil-manggil nama Papa nya.

"Papa, Hara kangen sama papa." Ucap Hara masih dengan kedua mata yang menutup.

Dean menegakan posisi nya menjadi duduk, lalu memegang kening Hara yang terasa panas sekali.

Dean mengguncang pelan tubuh Hara."Ra bangun dulu."

Hara mengerjapkan mata nya berkali-kali."Dean dingin." Ucap Hara sambil merapatkan selimut ke tubuh nya.

Dean langsung membuka baju nya, lalu merebahkan tubuh nya disebelah Hara dan memeluk nya.

"Masih dingin?" Tanya Dean.

Hara menggeleng." Hara kangen sama papah, Hara mau ketemu sama papah."

"gak."

"Dean, Hara mau ketemu papah."

"Tidur." Ucap Dean sambil mengelus puncak kepala Hara.

Dean mengambil ponsel nya yang berada diatas nakas, lalu menghubungi dokter pribadi nya.

Satu jam kemudian dokter pribadi Dean sudah datang dan sedang memeriksa keadaan Hara.

Bambang nama dokter itu melepaskan Stetoskop dari telinga nya, lalu berdiri menghadap kearah Dean.

"Hara cuman demam doang dan mungkin penyebab Hara sakit, dia kangen sama papah nya." Ucap Bambang.

Dean menatap kearah Hara, lalu beralih menatap kearah Bambang."Ngapain lo Disni, udah sana lo pergi."

"Gue kira si Hara sakit, gara-gara lo ewe terus." Celetuk Bambang saat baru datang ke sini, sudah melihat Dean yang tidak menggunakan atasan.

Dean memutar bola mata nya malas, Lalu menghubungi Malik untuk membuat janji dengan Bima Dharmasraya, papa kandung Hara.

Dean duduk disebelah Hara sambil memangku sebuah bubur yang sudah dibawakan oleh Bi Watry.

Dean mengelus puncak kepala Hara."Sekarang makan."

Hara menggeleng."Gak mau, pasti gak enak."

"Makan dulu." Ucap Dean yang mulai dingin.

Wajah Hara langsung pias dan membuka mulut nya.

Dean memasukan sesendok bubur kedalam mulut Hara.

Hara menggeleng saat lima suapan kedalam mulut nya."Udah kenyang."

Dean mengambil obat yang berada diatas nakas, lalu menyodorkan nya kearah mulut Hara dan Hara langsung menelan nya, lalu meminum air putih.

****

Bima sudah berada didalam mansion milik Dean dan pria paruh Bayah itu sangat bingung, mengapa tiba-tiba diundang kedalam mansion milik Dean.

"Mari tuan ikuti saya." Ucap Malik dengan sopan

Bima mengikuti Malik masuk kedalam lift dan sampailah dua orang itu di lantai tiga dan didepan kamar milik Dean dan Hara.

Bima terkejut saat masuk kedalam kamar, sudah melihat Hara yang sedang duduk diatas kasur.

Dan Hara sudah diberitahu oleh Dean, bahwa papah nya akan menemui nya hari ini.

Bima menggeleng, saat melihat putri kecil nya yang sudah menjadi gadis yang sangat dewasa bahkan cantik seperti almarhumah ibu nya.

"Papah." Ucap hara sambil berlari lalu memeluk tubuh Bima.

Sebenar nya Dean tidak ingin mempertemukan antara Hara dan Bima, karena Dean takut, Bima akan tidak mengakui Hara sebagai anak nya dan Dean tidak ingin melihat istri nya menangis oleh orang lain selain diri nya sendiri.

DEAN & HARA [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang