38. D&H

34.5K 1.9K 101
                                    

Di lobi bawah, Dean sudah dapat melihat Hara yang sedang duduk manis diatas sofa dan banyak sekali karyawan-karyawan yang menatap kearah Hara dengan tatapan memuja.

Dean langsung berjalan dengan cepat dan berhenti tepat di hadapan Hara.

Hara mendongak dan langsung memeluk tubuh Dean.

Semua karyawan-karyawati langsung terpekik kaget, bahkan ada yang berbisik-bisik.

Dean mengelus puncak kepala Hara."Kenapa gak hubungin gue dulu?" Tanya Dean sambil melepaskan pelukan nya.

Hara mendongak."Biar kejutan." Nyengir Hara."Oh iya ini Hara bawain bekal buat Dean." Ucap Hara, lalu mengambil rantang yang berada di atas sofa.

Dean langsung menggandeng tangan Hara dan masuk kedalam lift.

Dan jangan lupakan Fina menatap tidak suka kearah Hara.

Setelah sampai didalam ruangan kerja milik Dean, Hara langsung menyuapi Dean.

"Buantar Ra muasih peunuh." Ucap Dean, karena Hara ingin menyuapi nya lagi, padahal mulut Dean masih penuh.

Hara langsung saja menyuapi makanan kedalam mulut Dean dan untung saja Dean tidak tersedak.

Hara meletakan sendok itu didalam rantang."Dean Hara mau ketemu papah."

"Besok." Ucap Dean sambil mengelus puncak kepala Hara.

Hara tersenyum dan mengangguk."Makasih Dean."

"Hmm."


***



Keesokan hari nya, Hara sudah berada didalam mansion milik papah nya yang sangat besar sekali.

Bima terkekeh geli, saat melihat cara Hara yang berjalan sangat kocak sekali.

Hara mendudukkan diri nya disebelah papah nya sambil membawa cemilan."Papah gak kerja?" Tanya Hara kepada Bima.

Bima tersenyum."ini papah lagi kerja." Ucap Bima sambil mengetik-ketik laptop nya dan banyak sekali berkas-berkas yang berada diatas meja ruang tamu.

"Pasti papa cape." Ucap Hara, lalu memakan cemilan nya.

Bima menggeleng."ini kan udah kewajiban papah."

"Papah umur nya berapa?" Tanya Hara sambil melihat kearah laptop.

"Tiga delapan." Ucap Bima.

"Lah kok masih muda sih." Celetuk Hara sambil menggeleng.

"Iya dong papah gitu."

"Aduu duh duh." Ucap Hara sambil memegang perut nya yang terasa sakit.

Bima langsung menoleh kearah Hara."kenapa Hara?"

Hara merintih kesakitan."Kaya nya Hara mau lahiran deh pah." Ucap Hara.

"BI panggilkan dokter Susi kemari!" Teriak Bima kepada maid mansion ini.

Mansion Bima ini sangat komplit sekali, bahkan didalam nya saja sudah disediakan dokter sekaligus bidan.

Susi langsung berlari kearah Hara dan menuntun Hara untuk keruangan yang sering ia gunakan untuk memeriksa keadaan Bima dan di sini juga sudah ada seorang suster yang akan membantu nya.

DEAN & HARA [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang