CHAPTER 1

47.8K 2.2K 80
                                    

Sahabat-sahabat Dean dan Hara, sekarang sedang berkumpul didalam mansion milik Dean dan Hara, sambil membawa semua anak nya masing-masing.

"Leli Leli, maen tembakan yu sama dela?" Tanya Dera kepada Leli Bellona Clarissa anak dari Elena dan Felix.

Leli menggeleng."Gak mau, Dera mah kalo ngajakin aku maen nya tembakan terus, mending sana ajakin Alvin aja." Cibir balita itu.

Alvin Denis Damara anak dari Andre dan Kaila. Alvin menggeleng dengan cepat."Apaan si Leli, gue juga kan gak mau maen tembak-tembakan takut di dor sama si Dera, mending sana ajak aja si Sean." Ujar Alvin, balita ini sangat songgong sekali.

Sean menggeleng."Lah ko ke aku sih, kan dari tadi aku diem aja, mending sana ajak Gavi." Cibir Sean William Smith anak dari Seli dan Brian.

Gavi yang sedang memakan eskrim pun langsung menoleh ke sumber suara yang memanggil nama nya."Masih kecil udah gosip aja." Sarkas Gavi Delbert anak dari Tasya dan Riko.

Ray menggeleng."Sama aku aja Dera." Ucap Gilbert Ray Ibrahim anak Dari Kesya dan Aldi.

"Ayok Lay." Ajak Dera dan langsung menggandeng tangan Ray menuju ketaman belakang.

Dera itu cadel tidak seperti anak dari teman mamah dan papah nya, walaupun hanya beda beberapa bulan dengan Gavi, Ray, Alvin, Leli dan Sean.

"Ikutin yuk." Ucap Leli, yang langsung di angguki oleh Alvin, Sean dan Gavi.

Sampailah Dera dan Ray di taman belakang, lalu Dera memberikan pistol asli kepada Ray.

Ray menerima nya, lalu mengarahkan pistol itu kearah buah apel yang tak jauh dari hadapan nya dan langsung menembak nya, tapi meleset.

Dera hanya sekali tembakan pun langsung mengenai tapat di apel-apel itu, sehingga apel itu terbelah menjadi dua.

Sean dan Alvin langsung memungut apel itu dan memakan nya.

"Tembak lagi dong." Ucap Sean, setelah mengunyah apel nya.

Dera mengangguk dan langsung menembak apel yang berada di sebelah Sean.

Sean mematung, karena peluru itu nyaris saja mengenai telinga nya dan Sean langsung menangis kejar.

Gavi langsung membungkam mulut berisik milik Sean."Udah dong Sean jangan nangis."

Alvin langsung menjitak kepala milik Sean, sehingga Sean semakin menangis kejar."Brisik dongo!"

Leli memukul bibir milik Alvin."Ngomong nya jangan kasar."

"Ayoh Luh dera, si Sean nangis." Ucap Ray dengan bernada sambil bertepuk tangan.

"Hayo Luh Dera, si Alvin nangis!" Ucap Alvin, Ray, Gavi dan Leli dengan bernada sambil bertepuk tangan dan itu membuat Alvin semakin menangis kejar.

Dera memutar bola mata nya malas."Diem gak atau Dela bakal tembak Sean." Ucap Dera sambil menodongkan pistol nya kearah Sean.

Sean langsung bungkam.

Orang tua mereka semua langsung bergerudugan ke taman belakang dan melihat semua anak nya yang sedang mengerubungi Sean.

Seli langsung menggendong Sean."Loh Sean kenapa nangis?"

"Tadi Sean hampir di tembak sama Dera Tante." Ucap Alvin sambil menatap kearah Seli.

Dean langsung menatap tajam kearah Dera."Kan papah udah bilang jangan pernah nembak temen sendiri."

Dera mencibir."Orang kata Sean nya suruh tembak apel lagi, ya Dela tembak lagi lah apel yang ada di samping Sean, kan itu apel yang telakhil."

Hara berjongkok dan mengelus puncak kepala Dera."Lain kali jangan gitu lagi ya sayang, sekarang minta maaf sama Sean."

DEAN & HARA [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang