29. D&H

33.5K 2.1K 13
                                    

Suara DJ di club' sangat kencang sekali dan banyak orang yang berbeda gender sedang berjoget riang.

Seli meminum satu gelas Vodka."Lo gak minum Na?" Tanya Seli kepada Elena.

Elena menoleh, lalu menggeleng."Gak doyan."

Brian mencibir."Idih segala gak doyan gaya lo tengil." Ucap Brian setelah meminum satu gelas vodka.

"Liat deh si Kaila." Ucap Tasya.

Mereka bertiga langsung menatap kearah Kaila yang sedang meracau tidak jelas, karena pengaruh alkohol dan korban nya Andre.

Kaila menjambak rambut Andre membuat Andre meringis."Andre ganteng baaaa." Ucap Kaila setelah melepaskan jambakkan nya, lalu cilukba dihadapan Andre.

Andre memegang kedua tangan Kaila agar tidak menjambak rambut nya lagi."Pulang yuk kai, lo kalo mabok rese."

Kaila memberontak."Ogah, no, tidak, saya enggak mau, kamu tidak paham."

Andre menyiram kepala Kaila menggunakan Aqua, agar sadar."Udah ayok pulang."

Kaila malah semakin tidak jelas, bahkan tertawa terbahak-bahak sendiri.

"Eh Sila-sila." Ucap Elena saat melihat Sila yang sedang bersama Om-om.

Mereka berenam langsung bersembunyi di balik kursi yang besar.

Andre sangat kewalahan, karena Kaila selalu meracau tidak jelas."Kai diem, liat tuh ada si Sila sama si om-om."

Kaila spontan langsung sadar."Mana-mana?" Tanya Kaila dengan kesetanan sambil clingak-clinguk.

Mereka berlima langsung menatap Kaila dengan cengo.

"Giliran gosip langsung sadar lo." Ucap Elena, lalu memotret Sila bersama Om-om.

Keysa menggeleng sambil berdecak."Bukan maen."

Seli bergidik jijik, saat melihat Sila yang sedang duduk diatas pangkuan om-om."Anjing jijik banget gue liat nya."

"Mending om-om nya ganteng, ini mah botak lagi." Celetuk Kaila.

"Masih mending Dady siwon." Timbal Andre.

Kaila langsung memukul kepala belakang Andre."Lo gay ya by?!"

Andre mendelik."Gue masih normal ngentot!"

"Awas aja kalo Lo sampe gay, bakal gue potong masa depan lo." Ucap Kaila, lalu memperhatikan kembali Sila dan om-om itu.

Andre menelan ludah nya susah payah.

"Skrinsot skrinsot buat di jadiin stiker." Ucap Tasya.

"Eh eh si Sila mau ke kamar tuh." Ucap Elena.

Mereka berenam langsung berdiri dengan kompak dan berjalan dengan mengendap-endap.

Keysa memegang kening nya, setelah sampai didepan kamar Sila dan om-om."Gila gimana dong, kita gak bisa ngevidioin."

"Minggir." Ucap Seli, lalu berjongkok dan memasukan ponsel lipat nya di celah bolongan pintu bawah.

Brian mengelus puncak kepala Seli."Pinter juga lo."

Seli mendelik."Ya iya lah gak kaya lo goblog!"

"Gak mungkin keliatan deh sel, pasti didalem gelap." Celetuk Tasya.

"Sekarang udah canggih, jadi segelap apapun keadaan nya, kamera gue bakalan terang." Ujar Seli.

Keysa memepetkan telinga nya di pintu."Anjing suara desahan." Ucap Keysa sambil melotot.

Elena dan Kaila langsung memepetkan telinga nya di pintu, sehingga tubuh Seli terdesak.

"Awas dong gantian." Ucap Brian sambil menarik tangan Keysa agar menjauh dari pintu dan digantikan oleh diri nya.

DEAN & HARA [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang