17. D&H

38.6K 2.5K 54
                                    

Hari berganti Minggu dan Minggu berganti bulan.

Hara meminta izin kepada guru nya untuk pergi kedalam kamar mandi dan Hara membulatkan mata nya saat melihat sosok sila yang sedang di bully oleh Seli, Tasya dan keysa di dalam kamar mandi.

Hara langsung melindungi tubuh sila ketika Tasya ingin menyiram tubuh sila menggunakan air kotor dan sehingga air kotor itu mengenai seragam belakang milik Hara.

Sila membuka mata nya saat melihat hara yang tiba-tiba ada di hadapan nya."Hara." Ucap Sila.

"Udah sana sila minggir, biar hara aja."

Sila pun sesegera minggir dan hara langsung bersedekap dada lalu menatap remeh kepada seli, Tasya dan keysa.

Seli terkekeh sinis."wah wah wah, ada jagoan baru nih."

"Wah wah wah ada cabe-cabean nih, murah lagi." Ucap Hara sambil menirukan ucapan Seli.

Seli geram dan langsung menampar pipi kanan Hara sehingga wajah gadis itu menoleh ke samping dan berdarah di ujung bibir nya.

"Tutup mulut busuk Lo." Ketus Seli kepada Hara.

Hara menjilat darah yang berada di ujung bibir nya, lalu menatap kembali ke arah cabe-cabean itu.

Mereka bertiga terkejut, mengapa kali ini hara tidak menangis ketika di tampar.

"Ngomong sekali lagi, soal nya Hara ga denger." Ucap Hara sambil memanyunkan bibir nya.

Tasya menoyor jidat Hara."Tutup mulut busuk Lo."

Hara langsung menjepit hidung nya."Mulut kamu bau jengkol, pasti tadi pagi gak gosok gigi ya?" Tanya Hara lalu melepaskan jari telunjuk dan jempol dari hidung nya.

Seli menggeram marah, lalu cabe itu ingin menampar kembali wajah Hara, namun Hara sudah menghindari nya terlebih dahulu dan langsung menarik tangan Seli, lalu membenturkan kepala nya ke kaca besar yang berada di dalam toilet.

Selama satu bulan ini, Hara sudah sebisa mungkin menguasai bela diri dan cara mengintimidasi musuh.

Hara membenturkan kepala Seli berkali-kali, membuat Kaca itu pecah dan bahkan banyak sekali darah milik seli yang berlumuran di kaca yang sudah pecah itu.

Hara menyalakan keran, lalu mengisi nya hingga penuh dan langsung menenggelamkan wajah seli ke wastafel, yang sudah terisi penuh oleh air.

Hara menghempaskan tubuh seli ke lantai, karena nafas Seli mulai terengah-engah dan seli langsung tergeletak pingsan.

Hara langsung menghadap ke arah Tasya dan keysa dan langsung duduk di atas wastafel, lalu sambil menyilangkan kedua kaki nya.

Tasya dan Kesya sebenar nya takut, tapi mereka berdua urungkan.

"Loh ko, muka nya pada keringetan sih?" Tanya Hara kepada Tasya dan keysa.

Tasya ingin memukul Hara, namun hara sudah menendang perut milik Tasya sehingga gadis itu tersungkur ke dalam kamar mandi sehingga punggung nya membentur WC.

Kesya benar-benar geram ia hampir saja kena menjambak rambut hara, namun hara langsung menghindari nya dan langsung menekan kepala Kesya dari belakang , lalu memasukan wajah nya ke dalam wastafel yang sudah berisi air, namun sudah tercampur oleh darah milik Seli.

Hara mengangkat kembali wajah kesya dan Kesya mengambil nafas nya dalam-dalam, lalu lagi dan lagi Hara memasukan wajah keysa ke dalam wastafel itu.

"Yah bedak nya luntur, pasti murah ya bedak nya." Ucap hara saat melihat bedak yang berada di wajah kesya luntur dan sambil menjambak rambut belakang milik Kesya.

DEAN & HARA [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang