END

56.7K 2.2K 88
                                    


-empat tahun kemudian.

Bayi Dera sudah menjadi balita yang sangat aktif sekali dengan kegiatan didalam mansion nya.

Hari ini Hujan dan kebetulan Dera sangat ingin sekali bermain hujan, tapi tidak di bolehkan oleh papa dan mamah nya.

"Papah mamah, dela mau maen ujan-ujanan bole ya?" Tanya Dera kepada Dean dan Hara yang sedang menonton tv di ruang tamu.

Hara menunduk."Gak boleh sayang, nanti sakit." Ucap Hara sambil mengelus puncak kepala anak nya.

"Mending maen tembak-tembakan aja sama papa." Sarkas Dean sambil mengangkat kedua alis nya kepada Dera.

Selama ini Dera sudah di ajarkan bermain tembakan oleh papa nya, dikarenakan otak Dera yang sangat cerdas sekali dan kemampuan fisik nya yang kuat, tidak seperti balita pada umum nya dan jangan lupakan, Dera ini sangat bar-bar sekali.

Dera mengerucutkan bibir nya sambil menyilangkan kedua tangan nya didepan dada dan menggeleng."Ogah, Dela kan udah belajal telus, masa halus belajal lagi sih."

Hara langsung mencubit pinggang Dean."Tau nih, anak masih kecil juga."

Dean mengelus puncak kepala Hara."Ya gak papa sayang, itung-itung belajar."

"Cie papa sama mamah pacaran ya, aku bilangin kakek ah." Ucap Dera sambil menggerakkan kedua tangan nya maju-mundur.

"Ih apaansi Dera." Ucap Hara tersipu malu.

"Mah pah, bole ya dela maen ujan-ujanan, sekali aja." Pinta Dera sambil mengangkat satu jari nya dengan memasang wajah puppy eyes.

"Ya udah sekali aja, tapi ingat jangan keluar-keluar." Ucap Dean sambil mengelus puncak kepala anak nya.

Dera langsung memeluk tubuh Dean."Makasih papa."

Hara mendengus kesal."Mas." Ucap Hara.

"Gak papa, sekali doang Ra."

Dera langsung berlari keluar dari dalam mansion dan ujan-ujanan di pekarangan depan.

Dean langsung mengangkat tubuh Hara ala bridal style dan ini kesempatan Dean untuk enak-enak bersama Hara.

"Jagalan Dera." Ucap Dean kepada Robert.

"Baik tuan." Ujar Dean.

Dera mulai berlari-lari sambil merentangkan kedua tangan nya, membiarkan rintikan hujan membasahi semua tubuh nya.

Saking senang nya, Dera langsung membuka baju nya, lalu mengangkat nya tinggi-tinggi dan memutar-mutar baju nya.

"Holee dela mandi ujan." Girang Dera, lalu bersimpuh ke rumput-rumput.

"Aduh dela jadi melmed nih." Ucap Dera sambil mengangkat satu tangan nya memegang kening alay.

"Aduh lobbet gimana nih dela jadi melemed." Ucap Dera kepada Robert yang sedang duduk di atas ayunan.

Dera bisa melihat Robert, karena umur Dera yang masih kecil dan sampai seterusnya pun Dera akan tetap bisa melihat Robert.

Robert terkekeh geli.

Dera melihat anak cowok yang sepantaran dengan diri nya yang sedang berdiri didepan gerbang mansion nya sambil menatap kearah nya.

Dera langsung berdiri dan menghampiri anak cowok itu.

Anak cowok itu langsung menutup kedua mata nya menggunakan kedua tangan nya, saat melihat Dera yang mulai menghampiri nya.

"Kamu siapa?" Tanya Dera sambil membuka kedua tangan milik anak cowok itu dari celaan gerbang.

Anak cowok itu langsung menutup kembali kedua mata nya dan itu membuat Dera geram.

"Kamu kenapa, ko tutup mata telus sih?!" Tanya Dera sambil berteriak.

Anak cowok itu terpekik kaget."Ka-kamu gak pake baju."

Dera bingung."Telus emang nya kenapa, kalo dela gak pake baju."

"Pentil kamu keliatan, kata mamah kalo perempuan gak pake baju gak boleh di lihat." Ujar anak cowok itu yang sudah fasih R.

Dera langsung mencondongkan susu nya kepada anak cowok itu."Pentil yang mana?"

Robert langsung memakai baju milik Dera ketubuh Dera."Non gak boleh gitu lagi, kalo ada cowok."

Dera mencibir."Lah emang nya kenapa?"

Robert menggeleng."Pokok nya tidak boleh."

Anak cowok itu langsung membuka kedua mata nya, saat mendengar Dera yang sedang berbicara dengan siapa."Kamu bicara sama siapa?" Tanya anak cowok itu saat tidak melihat siapapun.

Dera menunjukan kearah Robert yang sedang berdiri di samping nya.

Anak cowok itu menggaruk kepala nya yang tak gatal."Mana?"

"Ini." Tunjuk Dera berkali-kali.

"Kamu gila ya?" Tanya anak cowok itu .

Dera langsung menonjol wajah anak cowok itu dari celaan gerbang, sehingga anak cowok itu mengeluarkan darah dari dalam hidung nya.

Anak cowok itu tidak menangis dan langsung mengelap darah nya yang keluar dari dalam hidung nya.

Dera langsung membuka gerbang mansion nya dan menghampiri anak cowok itu."Maaf ya, dela gak sengaja sumpah." Ucap Dera sambil mengangkat kedua jari nya berbentuk V.

Anak cowok itu mengangguk."Nama aku Haydar." Ucap anak cowok itu sambil mengulurkan tangan nya.

Dera langsung membalas uluran tangan Haydar."Dela." Ucap Dera yang cadel.

Haydar manggut-manggut paham."Oh Dela."

"Is bukan, nama aku Dela." Ucap Dera sambil menghempaskan tangan nya dengan kasar.

"Iya Dela."

"Ish bukan haidal, nama aku Dela."

"Dera?" Tanya Haydar yang baru tahu Dera cadel saat memanggil nama nya.

Dera mengangguk dan langsung menggandeng tangan Haydar masuk kedalam mansion nya.

Di lantai tiga, sepasang suami-istri yang sedang berdiri di hadapan jendela, dengan Hara yang sedang di peluk dari belakang oleh Dean dan dibaluti oleh selimut.

Dean dan Hara sedang melihat Dera yang sedang bermain kejar-kejaran bersama Haydar anak tetangga nya.

"Dera lucu ya mas, kalo lagi ketawa." Ucap Hara, saat melihat Dera yang tertawa lepas bersama Haydar.

"Besok kita pergi ke Inggris dan kita bakal balik lagi kesini, setelah umur Dera 17 tahun." Ujar Dean, lalu mengecup kedua bahu polos milik Hara.

***

AKHIR NYA ENDING JUGA^^


Tadi nya aku mau bikin chapter, tapi disisi lain aku mau bikin saquel.

Jadi aku butuh partisipasi dari kalian semua, mau Chapter atau Saquel?

Terimakasih untuk kalian semua yang udah nyempetin baca cerita aku yang sering banyak typo nya dan maaf juga, kalo ada kata-kata yang menyinggung kalian semua.

See you><

DEAN & HARA [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang