Chapter Four : Vanya Birthday Party (2)

3.5K 190 3
                                    

Happy Reading 💕

Happy birthday to youHappy birthday to youHappy birthdayHappy birthdayHappy birthday,Vanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy birthday to you
Happy birthday to you
Happy birthday
Happy birthday
Happy birthday,Vanya

Vanya meniup lilin yang menyala diatas angka delapan belas. Kedua lilin itu padam seketika. Para tamu bertepuk tangan, sedangkan Vanya tersenyum tipis. Semoga saja permintannnya dapat dikabulkan oleh tuhan.

Permintannya hanya sederhana. Vanya hanya ingin hidup bahagia bersama kedua orang tuanya dan juga Adrian.

Se-simple itu. Karena Vanya tahu diri. Ia bukan manusia yang sempurna dan juga taat beragama sehingga meminta permintaan yang berlebihan. Baginya, hidup bahagia bersama orang yang dicintainya lebih berarti.

Vanya memotong kue tersebut dan meletakkannya diatas piring kecil,"Kue yang pertama, buat Mama dan Papa."Ucapnya.

Mama dan Papa Vanya tersenyum manis dan mencium puncak kepala putri tersayangnya,"Terima kasih. Mama dan Papa sayang sama kamu, Vanya."

"Vanya juga sayang banget sama kalian."

Vanya kembali memotong kue itu dan meletakkannya diatas piring itu untuk diberikan kepada seseorang yang sangat berarti di hidupnya. Dia juga sudah membuatnya bahagia selama beberapa bulan ini.

"Kue yang kedua, of course for my lovely boyfriend, Adrian."Kata Vanya. Ia memberikan sepiring kecil kue itu dengan senyuman manisnya.

Adrian menerima kue tersebut dan membalas senyuman Vanya,"Thanks."

"Peluk dong!"Ucap salah satu teman sekolahnya.

"Cium!"Sahut yang lainnya.

"Yeuu dasar mesum aja lo!"Sambung cewek yang berada di dekat cowok tadi.

"Buka kado dari Adrian aja. Pengen tahu dia ngasih kado apa buat pacarnya."Ujar Cleo yang disetujui oleh mereka.

Adrian berdecak kesal. Untuk apa Cleo berucap seperti itu? Kenapa jadi manusia itu kepo sekali sih? Pengen tahu privasi orang saja.

"Oh iya, makanan dan minumannya udah siap tuh. Kalian boleh makan dan minum sepuasnya sampai habis karna ini gratis, hehe."Ucap Vanya mengalihkan pembicaraan karena ia melihat raut wajah Adrian yang tampak tidak setuju dengan saran Cleo.

"Maaf ya, kalau ucapan Cleo tadi buat kamu gak nyaman."Ujar Vanya.

Adrian mengangguk sembari mengalihkan pandangannya pada Shaqila dan Revan yang sedang mengobrol berdua.

"Aku juga sebenarnya pengen tau sih, kamu ngasih kado apa buat aku. Tapi apapun itu, aku bakal jaga dengan baik."Ucap Vanya lagi.

"Nanti aja bukanya. Setelah acara ini selesai."

Vanya tersenyum kecil,"Aku ke Mama sama Papa dulu ya? Kamu jangan sungkan makan makanan disini."Katanya yang Adrian angguki.

Adrian menghampiri kedua temannya yang sedang minum sambil menggoda cewek-cewek cantik yang ada disana. Adrian mengambil salah satu minum yang berjejer disana dan meneguknya hingga habis.

SHAQILA [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang