Chapter Thirteen : Kemarahan Vanya

3.4K 162 7
                                    

Vanya, dia adalah gadis cantik dari keluarga berada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vanya, dia adalah gadis cantik dari keluarga berada. Dia adalah putri tunggal di keluarganya. Namun sayang sekali, keluarganya tak seakur keluarga lain. Mama dan Papanya sering bertengkar karena beberapa hal yang membuat Papa dan Mamanya bercerai tahun lalu.

Anak mana yang tidak terluka bila kedua orang tuanya memilih untuk berpisah?

Itulah yang Vanya rasakan. Dia sudah lama menjadi anak broken home yang tidak dipedulikan orang tuanya.

Vanya sekarang tinggal bersama Papanya. Awalnya Vanya bersikeras ingin tinggal bersama Mamanya namun Papa melarangnya dan memaksanya untuk tinggal bersamanya. Karena memang hak asuh dirinya jatuh pada sang Papa.

Dan di rumah Papanya juga Vanya tidak menemukan kebahagiaan disana. Vanya mendapat kenyataan menyakitkan bahwa Papanya mempunyai selingkuhan. Dia juga sering membawanya ke rumah dan memperkenalkannya bahwa dia adalah calon ibu barunya.

Vanya tentu saja tidak ingin mempunyai ibu tiri. Dia hanya mempunyai satu ibu dan itu adalah, Mamanya. Namun Papanya tidak mempedulikan suaranya.

Di sekolah, Vanya menemukan suatu kebahagiaan yang sangat sederhana. Dia menyukai lelaki tampan bernama Adrian. Lelaki itu mempunyai daya tarik tersendiri yang membuat Vanya jatuh hati padanya. Namun Vanya tidak berani untuk menyatakan perasaannya langsung, dia hanya bisa memandangnya dari jauh.

Dan pada suatu ketika, Vanya mendapat surat cinta dari lokernya. Itu adalah surat dari Adrian. Vanya terkejut dan tidak menyangka bahwa lelaki itu mempunyai rasa yang sama dengannya.

Vanya tentu saja tidak akan menyia-nyiakan kesempatan itu, Vanya mendatangi Adrian dan mengatakan bahwa ia mau menjadi pacarnya sambil membawa surat tersebut.

Dan sejak saat itulah Vanya dan Adrian resmi berpacaran.

Ia kira berpacaran dengan Adrian akan mendapatkan kebahagiaan dalam hidupnya, namun nyatanya tidak. Adrian tidak seperti lelaki lainnya yang romantis, peka dan perhatian. Adrian jauh lebih dari itu. Lelaki itu cuek dan terkesan tidak peduli dengannya.

Namun Vanya mengesampingkan hal itu. Ia ingin menikmati moment pacarannya dengan Adrian. Dan ia berharap bahwa hubungan mereka akan langgeng sampai pernikahan.

Sepertinya Tuhan tidak ingin mengabulkan permintaannya.

Vanya terkejut saat mengetahui Shaqila hamil, dan itu adalah ulah pacarnya sendiri. Siapa yang tidak sakit hati dan kecewa?

Vanya merasa dikhianati oleh sahabat dan juga pacarnya. Mereka saling bertingkah cuek dan tidak peduli di hadapan orang-orang, tapi di belakangnya mereka menyimpan rasa satu sama lain dan berhubungan tak pantas.

Sungguh, Vanya merasa jijik dengan Shaqila. Apa perempuan itu begitu tak laku sampai harus merebut Adrian darinya?

Vanya melupakan status persahabatan mereka. Baginya, Shaqila sudah menusuknya dari belakang dan membuat ia merasakan sakit hati yang amat dalam. Orang seperti itu tak pantas lagi disebut sebagai sahabat.

SHAQILA [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang