Chapter Five : I Hate Myself

3.6K 174 1
                                    

Shaqila terbangun dari tidurnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Shaqila terbangun dari tidurnya. Ia melirik Adrian yang tertidur pulas sambil memeluknya erat. Dengan hati-hati Shaqila menjauhkan tangan lelaki itu dari perut polosnya lalu turun dari ranjang dan berjalan bertatih-tatih mengambil bajunya yang berserakan.

Shaqila ingin menangis rasanya. Kenapa takdir harus sekejam ini padanya?

Kenapa Adrian harus melakukan itu padanya?

Kenapa tidak pada Vanya saja atau pada wanita lainnya? Kenapa harus dirinya, Tuhan?!

Mengingat perbuatan bejat Adrian semalam membuat Shaqila jijik dengan dirinya sendiri. Shaqila berharap semoga saja ia tidak hamil, karena seingatnya semalam Adrian mengeluarkan cairannya di dalam rahimnya.

Kalau sampai Shaqila hamil, Shaqila akan bunuh diri saja. Shaqila tak sanggup melanjutkan hidupnya dalam keadaan hamil diluar nikah.

Bagaimana tanggapan orang nantinya?

Ayah, Bunda, Kak Sagara dan Shafira, apa mereka akan kecewa padanya? Dan juga bagaimana dengan sekolahnya nanti? Shaqila masih ingin lulus sekolah dan kuliah di luar negeri, bekerja sebagai dokter sudah menjadi impiannya sejak dulu.

Shaqila menggelengkan kepalanya. Shaqila harus berpikir positif dan tidak boleh memikirkan macam-macam. Belum tentu juga hal itu akan terjadi.

Shaqila menatap sebentar Adrian yang tertidur pulas diatas ranjangnya dengan selimut yang sedikit menurun menunjukkan tubuh bagian atasnya yang polos tidak tertutupi apapun.

Gue benci sama lo, Adrian. Setelah ini gue harap gak akan ketemu lo atau ada sangkut-pautnya lagi sama lo.

Setelah itu Shaqila pergi.

•••

"Bunda, Shafira lagi galau nih."Ucap Shafira ingin mencurahkan keluh kesahnya pada wanita yang sudah melahirkannya.

Luna terkekeh sambil mengusap rambut putri bungsunya dengan sayang,"Galau? Kamu lagi berantem sama pacar kamu ya?"

"Iya bunda. Aku marah sama dia, karena dia gak peka sama aku."

"Kamu jangan terlalu possessive sama dia, dek. Nanti dia gak nyaman loh trus minta putus gimana? Mau?"Ujar Sagara yang dibalas gelengan kuat oleh Shafira.

"Gak. Aku gak mau putus sama Rafael. Aku cinta sama dia."

"Cinta boleh. Tapi jangan berlebihan juga. Itu namanya obsesi."Ujar Sagara kembali.

"Kakak kenapa sih nyambung terus? Aku lagi cerita sama bunda, jadi kakak diem aja."Ketus Shafira.

Sagara terkekeh, ia memeluk dengan gemas Shafira yang memberontak.

SHAQILA [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang