Chapter Seveenteen : A Photo

2.7K 154 2
                                    

Selamat membaca semuanya♥️♥️♥️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca semuanya♥️♥️♥️

***

"Shaqila, i miss you so much!"

Cleo dan Shaqila berpelukan erat seperti dua anak kembar yang sudah lama terpisahkan. Hubungan persahabatan keduanya yang sudah sangat dekat membuat Cleo begitu merindukan Shaqila.

Apalagi Cleo kini tidak ada teman lagi di sekolah. Hubungannya dengan Vanya kini sudah benar-benar berakhir. Cleo tidak ingin bersahabat dengan gadis seperti Vanya.

Apapun yang terjadi, Cleo akan terus berada di sisi Shaqila. Walaupun banyak orang yang melarang, Cleo tidak peduli. Sebagai seorang sahabat, sudah seharusnya bila Cleo selalu bersama Shaqila dalam keadaan apapun, benar kan?

Shaqila tersenyum kecil pada Cleo,"Gue juga rindu sama lo, Cleo."

"Ayo duduk dulu, Qil. Ibu hamil gak boleh berdiri terlalu lama, nanti kaki lo kram."Ujar Cleo sambil menuntun tubuh Shaqila duduk di bangku cafe. Setelahnya Cleo memanggil waiter untuk memesan makanan.

"Gimana kabar lo?"

"Baik. Lo gimana, Qil?"

"Alhamdulillah baik juga."

Cleo menghela nafasnya,"Lo tau gak sih? Di sekolah tanpa lo, rasanya sepi banget. Gue gak ada temen ngobrol."

Shaqila terkekeh,"Apapun yang terjadi, lo harus tetep semangat sekolah, Cleo. Bentar lagi lulus loh. Katanya lo mau kuliah di luar negeri."

"Iya. Dulu kita udah janji bakal kuliah bareng. Apa janji itu bakal terjadi, Qil?"

Raut wajah Shaqila seketika berubah. Cleo merutuk dirinya sendiri karena sudah salah berbicara. Gara-gara ucapannya tadi, Shaqila menjadi sedih karena memikirkan nasib kuliahnya kelak.

"Udah pasti gue gak bakal bisa kuliah bareng sama lo. Tapi gue bakal tepatin janji gue sendiri untuk kuliah dan menjadi seorang dokter."

Cleo tersenyum,"Semangat Qil. Lo pasti bisa. Gue akan selalu dukung lo."

Shaqila membalas senyum Cleo. Setelahnya waiter datang membawa pesanan mereka. Shaqila langsung saja menyeruput minuman hangatnya karena ia sudah sangat haus.

"Tapi apa Adrian bakal ngizinin lo kuliah?"

"Gue bakal tetep kuliah walaupun Adrian gak kasih izin."

"Heh gak boleh durhaka sama suami. Lo mau kena karma?"

Shaqila mengedikkan kedua bahunya acuh,"Bagi gue pernikahan ini cuma formalitas doang. Nanti setelah gue melahirkan anaknya, gue sama Adrian juga bakal bercerai."

SHAQILA [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang