Chapter Three : Vanya Birthday Party

3.1K 185 1
                                    

"Eh, Qil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eh, Qil. Lo inget gak sekarang hari ulang tahun Vanya?"Ucapan Cleo membuat Shaqila tersadar dari lamunannya.

"Emang hari ini tanggal berapa?"

"Ck 10 Agustus."

Ah iya. Shaqila baru ingat bila hari ini memang hari ulang tahun Vanya. Pantas saja kemarin malam Vanya begitu aktif di grup chat mereka bertiga. Rupa-rupanya ada udang dibalik batu.

"Lo udah siapin kado?"

"Udah."

Bohong. Shaqila saja baru sadar hari ini Vanya berulang tahun. Jadi, tentu saja ia belum menyiapkan kado untuk sahabatnya itu. Tak apa, ia akan membelinya nanti sepulang sekolah dan memberinya nanti malam, kebetulan sekali Vanya mengadakan pesta untuk sweet seventeen nya malam ini.

"Lo ngasih kado apaan, Qil?"

"Kepo banget lo."Jawab Shaqila sebal sambil memundurkan tubuhnya.

Cleo mendengus kasar,"Ah gak asik lo."

"Kalau gue kasih tau lo, bahaya. Lo kan ember, kalau sampe Vanya tau, bukan surprise namanya."

"Ngeles aja lo."

Setelahnya Vanya datang dengan senyuman cerianya. Murid-murid di kelas menghampiri Vanya untuk memberi selamat ulang tahun.

"Makasih ya semuanya. Jangan lupa datang ke pesta gue malam ini."Kata Vanya sambil memberikan undangan pada mereka. Setelahnya Vanya mendekati meja kedua sahabatnya, dan meletakkan dua buah undangan diatas meja.

"Jangan lupa datang. Awas aja kalau gak datang, gue ngambek."

"Cih, kayak bocil lo."Cibir Cleo lalu mengambil undangan itu dan membacanya.

"Waw dirayainnya di ballroom hotel? Bukan di rumah lo?"

Vanya menggeleng,"Tahun lalu kan udah di rumah. Gue bosen, makanya gue minta dirayainnya di ballroom hotel."

"Ah gue jadi gak sabar, kira-kira Adrian kasih kado apa ya buat gue? Pasti bakal romantis."Lanjut Vanya membayangkan dengan senyuman lebar.

"Halu aja terus."

"Iri aja lo jomblo."

"Biarin jomblo, yang penting gue bahagia."

"Gue juga bahagia. Siapa yang bilang gue gak bahagia pacaran sama Adrian?"Sahut Vanya ngegas. Cleo kalau terus-menerus diladenin emang suka ngelunjak, makanya harus dibentak biar diem.

"Udah ih. Lo berdua gak bosen apa berantem terus?"Ucap Shaqila melerai pertengkaran kecil kedua sahabatnya.

"Gak. Abisnya berantem sama Vanya seru."Cleo menyengir polos.

Vanya mengelus dadanya sabar. Untung sahabat.

•••

Shafira menyelonong masuk ke dalam kamar Shaqila yang tidak terkunci. Ia bisa melihat kakaknya sedang sibuk memilih baju dari dalam lemarinya.

SHAQILA [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang