Adrian membuka kedua matanya perlahan menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam retina matanya. Ia mengucek kedua matanya lalu menatap sekeliling kamarnya yang tampak sepi.
Tunggu, dimana Shaqila?
Ranjangnya kosong dan rapih. Itu artinya Shaqila sudah bangun lebih dulu, tapi kenapa dia tidak membangunkan dirinya juga?
Adrian bangkit duduk lalu meregangkan seluruh otot-otot di tubuhnya. Baru kali ini ia tidur di sofa. Dan rasanya sungguh tidak enak. Badannya terasa pegal. Adrian harus membiasakan ini untuk malam-malam seterusnya. Karena Shaqila pasti tidak ingin tidur satu ranjang dengannya.
Ya walaupun Adrian ingin hal yang sebaliknya, tapi ia menghargai pendapat istrinya. Terlebih, Shaqila sedang mengandung anaknya, Adrian tak ingin Shaqila merasa stress yang akan berakibat buruk pada kandungannya.
Ceklek
"Lo udah bangun? Cepet mandi dan sarapan. Udah ditungguin sama Mama, Papa di meja makan."Ujar Shaqila yang sudah rapih memakai seragam sekolahnya. Dia mengambil tas dan juga ponselnya.
"Lo mau berangkat sekarang? Nanti bareng gue."
"Hmm. Gue cuma ambil tas sama hp. Cepet mandi atau gue bakal berangkat sendiri?"
Adrian langsung memasuki kamar mandi dengan langkah terburu-buru. Shaqila tersenyum kecil lalu merapihkan sofa tersebut.
Ting!
Shaqila melirik ponsel Adrian yang menyala. Ia melihat notifikasi pesan terbaru dari Vanya. Shaqila jadi penasaran.
Tak apa bukan, jika ia membuka pesan itu? Toh Adrian sudah sah menjadi suaminya. Ia berhak melihat pesan perempuan di ponsel Adrian, terlebih Vanya.
Entahlah, mereka masih menjalin hubungan atau tidak smapai saat ini. Shaqila tidak peduli.
Vanya
Yan, aku boleh berangkat bareng kamu? Supir aku sakit. Tolong aku ya..Mendengar suara pintu terbuka, buru-buru Shaqila menyimpan kembali ponsel tersebut di tempat dan posisi semula. Ia menyisir rambut panjangnya dengan jari-jari mungilnya lalu mengucirnya menjadi satu.
"Tadi Vanya chat, dia minta berangkat bareng sama lo."
Adrian menoleh dengan raut wajah sulit diartikan.
"Sorry ya, gue baca pesannya. Setelah ini gue janji gak akan baca pesan apapun lagi di ponsel lo."Ujar Shaqila lalu keluar dari kamar.
•••
Shaqila berdiri di luar gerbang rumah Adrian menunggu taksi online pesanannya yang belum datang juga. Dari posisi yang tertera di google map, supir taksi online itu sedang dalam perjalanan.
Tiba-tiba saja tangannya ditarik oleh seseorang. Shaqila menghempas tangan lelaki itu dengan kasar,"Lo apa-apaan sih?!"Kesalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHAQILA [√]
Novela Juvenil[ HARAP FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Hamil diluar nikah? Apalagi cowok yang menghamilimu adalah pacar dari sahabatmu sendiri, bagaimana rasanya? Itulah yang dirasakan oleh Shaqila, putri dari Aidan juga Luna yang kini menderita dalam pernikahan terp...