Dirgahayu Indonesia 🇮🇩
Btw sorry for typo's and happy reading 💙
📍Parkiran Fakultas Psikologi
Tepat pukul setengah sembilan pagi, sebuah mobil yang terbilang cukup mewah berhenti pada parkiran fakultas. Cukup ramai, sehingga sedikit susah mencari slot kosong.
Terlihat berusaha sendiri, karena memang di fakultas psikologi ini tidak ada tukang parkir. Setelah selesai, seorang gadis cantik keluar dari mobil tersebut.
Dengan tas selempang andalan, dan jas almamater kampus, penampilannya terlihat sederhana namun sangat anggun. Ditambah kesan elegan ketika ia membiarkan rambut indahnya terurai.
Dia, Jasmine Julianne Arafani.
"Nanti kalau pulang, chat aja, jangan pulang sendiri," kata seorang pria muda dibalik pintu kemudi.
Jasmine sedikit ragu untuk mengiyakan, pasalnya lawan bicaranya ini adalah orang sibuk. "Gak usah, aku bis-"
"Gak ada penolakan," finalnya, lalu meninggalkan Jasmine sendiri.
Pria itu, Arjuna, berstatus sebagai kakak kandung Jasmine. Sudah bekerja, dan pastinya sibuk, karena alasan itulah Jasmine selalu memilih menggunakan bus. Ia tak mau merepotkan.
Jasmine melirik arlojinya, masih ada waktu 30 menit sebelum kelas dimulai, ia memutuskan pergi ke food court.
📍Food Court Kampus
"MALES AH GUE MALES!" teriaknya, membuat seisi food court menoleh.
"Milis ih gui milis, nyenyenyenye.."
Gadis cantik itu mendengus, ini sudah kesekian kali ia kalah bermain game dengan kedua lelaki didepannya.
Sejatinya, sebuah food court adalah tempat makan, tapi bagi tiga mahasiswa yang kini ribut itu, dialih fungsikan sebagai markas. Bukan markas pada umumnya, hanya saja mereka selalu menempati pojokan food court.
Mereka .. Rain, Shanum, dan Andy.
"Lo itu pinter, bahkan IP selalu 3.5 lebih, tapi kok ya kalah mulu sih kalau main game?" Rain menatap Shanum heran.
Gadis dengan perawakan 162 cm itu menopang dagu, menautkan kedua alisnya, membuat gestur berpikir, "mungkin karena game butuh kekuatan? Kan gue mainnya otak bukan otot."
Andy dan Rain saling menatap, keduanya menghela napas panjang, merasa sudah tidak paham dengan pemikiran Shanum.
"Bang Rain, otak ini cewek udah geser ya? Mana ada main ludo pake otot?" heran Andy.
"Eh eh eh cil, lo jangan bilang gitu lah, ntar geser beneran otak gue!"
"Kan emang udah .." cicit Andy, namun masih terdengar jelas oleh Shanum.
Shanum adalah mahasiswi komunikasi, sama dengan Rain. Mereka telah menjadi sahabat sejak pertama kali masuk kampus, kata lain, sohib sejak maba.
Lalu Andy, lelaki jakung itu merupakan adik tingkat Rain juga Shanum. Mengambil prodi yang sama yaitu komunikasi. Ia termasuk most wanted di Fakultas, hanya karena salah menulis biodata, saat itu Andy mencantumkan tinggi badannya 180 km.
"Kak, main ludo itu pakai otak, harus mikir khusyuk gitu, gak ada pake otot."
"Ah gue pake otot tuh!" kekeh Shanum.
Perdebatan keduanya ternyata tak mampu memecah fokus seorang Rainan Junanda. Atensi lelaki itu terkunci pada meja ujung, dengan seorang gadis yang duduk sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Flower Bookmark
FanfictionNamanya Jasmine, mahasiswi Fakultas Psikologi yang terkenal apatis. Ia ingin merubah kehidupannya, hingga akhirnya bertemu dengan Rain, lelaki dengan segala kerandoman. Rain bagaikan air yang menumbuhkan bunga di taman hati Jasmine, tapi,, siapa sa...