Lima belas | Jasmine yang dulu itu ..

112 34 24
                                    

Selamat malam gaise, aku update lagi, semoga engga bosen ya 💙

Langsung aja deh, sorry for typo's and happy reading 💙






📍Kafè

"Serius kamu mau bayarin semua makanannya?" Juna bertanya pada Rain.

Yang ditanya pun, mengangguk yakin. "Serius duarius tigarius Aquarius."

Sangat mendadak dan mengejutkan bagi Juna, karena tiba-tiba Rain menawarkan diri untuk membayar semua pesanan makanan mereka. Yang ada dipikirannya saat ini, 'kan ini makanan ngga sedikit? Yakin nih anak mampu?'

"Jangan ngeraguin saya bang.."

Juna mendelik, "siapa yang raguin kamu?" tanya-nya.

"Bang Juna, dalam hati."

Juna menyandarkan tubuhnya pada kursi, seraya menatap Rain,"ya tiba-tiba banget mau bayarin, kenapa?"

Jasmine perasaannya sudah tidak enak, Rain pasti akan mengatakan hal yang bisa mengejutkan kedua kakaknya. 'Pasrah aja deh' batin-nya.

"Jasmine nerima cinta saya."

Kan... Cepu.

"..."

Tidak ada reaksi dari siapapun, sampai..

Ukhukkk

"Kak Juna, minum dulu!"

Entah karena timing yang tidak pas atau bagaimana, saat Rain membuat pengakuan, saat itu juga Juna menyuap makanan dalam mulutnya.

Egi juga tidak kalah terkejut, wanita itu bahkan melupakan suaminya yang tersedak. Ia langsung menghujani Rain dengan pertanyaan. "Kok bisa? Gak boleh bohong kamu sama orang tua!"

Rain merotasikan bola matanya malas, ia mengangguk lagi untuk meyakinkan Egi. "Coba tanya Jasmine langsung."

Atensi Egi beralih pada Jasmine, "dek? Bener?" tanya-nya dan anggukan dari Jasmine telah menjawab semuanya.

Juna memberi suatu kode pada Egi, beruntung langsung dipahami. "Jasmine, tememin kak Egi ke toilet bentar," ajaknya.

Jasmine peka, kakaknya pasti akan berbicara dengan Rain, makadari itu, ia menurut.

Setelah kepergian Egi dan Jasmine, pria yang sebentar lagi menjadi sosok ayah itu langsung memberikan atensi penuh pada Rain.

Suasana mendadak serius, Juna juga terlihat berbeda, tidak seperti biasanya. Kalau boleh jujur, Rain sedikit takut.

"Rain.." panggilnya.

Rain menegakkan tubuh, "iya, bang."

"Gimana Jasmine nerima kamu tadi? Ah maksudnya dia bilang apa?" tanya Juna penasaran.

Memori otaknya memutar kejadian beberapa saat lalu, "Jasmine bilang ada yang suka sama dia."

"kamu?"

Rain menggeleng, "saya mah udah bilang dari lama. Ini tuh, orang lain.."

Bolehkah Rain merasa tidak nyaman? Ini adalah masalah pribadi, ia sedikit ragu untuk bercerita.

Merasa Rain tak kunjung menjawab, Juna berdeham, "saya udah bilang dari awal, setuju kalau kamu deketin Jasmine. Karena saya percaya sama kamu. Jadi, masih gak mau cerita?"

Benar juga, Rain ternyata punya dukungan penuh dari Juna. "Jasmine nolak orang itu," sedikit menyeruput minuman pesanannya, Rain kemudian berkata, "Jasmine bilang, dia suka saya."

A Flower BookmarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang