Sembilan belas | Rainan, Irene, dan rain

104 34 10
                                    

Halo, selamat malam ..
Gimana senin kalian? Semoga sesuai yang diharapkan ya.
Btw aku update lagi, semoga kalian engga bosen.

Sorry for typo's and happy reading 💙







Jasmine sakit, alhasil tidak masuk kuliah. Rain uring-uringan sekarang.

Rain merasa kembali jomblo sendirian. Apalagi setelah fakta baru terkuak, Yumna dan Andy berpacaran.

Tcakk!!!!

"Eh Rainan! ngapa lo lempar kerikil ke gue sih?!" protes Jevan, pasalnya kerikil lemparan Rain mengenai helmnya.

Tidak menjawab pertanyaan Jevan, Rain justru mengambil satu kerikil lagi, hendak ia lempar ke arah Andy.

Andy menghindar, "apaan sih bang? Galau boleh, bego jangan!"

"Kalian berempat kalau mau pacaran, enyahhh sana dari hadapan gue!"

"Oohhhh" kata keempatnya serentak.

Yumna mengangguk paham, ia mengambil ponsel, lalu mengarahkan pada Rain, "sini aku foto kak!" katanya.

"Hah? Loh——eh Yumna! Lo foto gue ya?"

"Hehe iya," jawab Yumna. Gadis itu mengirimkan foto Rain pada Jasmine, "kak Rain gak ada niatan mau jenguk Kak Jasmine?"

Andy mengangguk, "iya juga, gak jenguk bang?"

"Ya mau, tujuan gue gabung sama kalian itu nanya pantesnya bawa apa kalau jenguk orang sakit? Eh sampe sini malah pada ngebucin masing-masing," jawab Rain sedikit kesal.

"Bawain duit aja," usul Shanum membuat Rain mendelik, "abangnya bahkan lebih tajir dari gue, dan lo saranin bawa duit?" Rain menggeleng heran.

Dari atas motornya, Jevan yang sudah bersiap akan pergi menyarankan sesuatu, "makanan kesukaan kek, atau apa gitu," usulnya.

"Gue sama Yumna mau ke UKM, kak Shanum sama Bang Jev mau pergi. Lo bang .. kalau mau jenguk Kak Jasmine sekarang, ntar kita nyusul," kata Andy.

"Jadi, gue harus bawa apa?"

Shahum yang sedari tadi diam, lantas menyahut, sambil menunjukkan ponselnya. Ada pesan teks dengan Jasmine, "nih! Kata Jasmine gak usah bawa apa-apa."

"Lah???!!! Kok lo malah nanya si Jasmine??!"















Kediaman Jasmine

"Kamu kok bisa sakit?" tanya Rain, sambil mengusap surai Jasmine penuh perhatian.

Senyum tipis terlihat di wajah pucatnya, Jasmine menghentikan pergerakan tangan Rain, "aku juga manusia kali, bisa juga sakit," katanya.

Rain berdecak, "bukan gitu, maksudku kemarin masih baik-baik aja loh. Kamu salah makan atau apa?"

Jasmine menggeleng, "engga, bahkan mau makan aja gak enak rasanya, masa iya salah makan."

"Terus?"

"Ya mungkin emang lagi disuruh istirahat aja," kata Jasmine.

Ini adalah kali pertama Rain masuk ke kamar Jasmine. Ruangan yang di dominasi warna putih itu terlihat sangat rapi. Netranya menyapu tiap sudut ruang, ada satu objek yang menyita perhatian, "Jasmine, itu foto siapa?" tunjuknya pada bingkai foto sebelah timur.

"Itu? Oh! Mamaku, katanya kamu pensaran kan, nah itu dia. Cantik banget kan ya?"

Rain seperti tidak asing dengan orang itu, tapi siapa?

A Flower BookmarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang