Jumat siang, hehe selamat siang, kemarin gak update. Menuju endingggg banget, harus stay dan vote hihi.
Langsung aja, sorry for typo's and happy reading 💙
"Kamu kok bisa pingsan? Gak sarapan tadi? Atau emang lagi sakit? Atau kangen aku?"
Pertanyaan bertubi Rain lontarkan pada Jasmine, namun bukannya menjawab, gadis itu justru diam.
"Ih, Min.."
"Jasmine, not Min," kesal Jasmine membuat Rain terbahak.
"Ya abisnya ngga dijawab," kata Rain lelah sedari tadi bertanya tapi tidak ada jawaban.
Jasmine menegakkan tubuhnya, ia menatap Rain penuh tanya, "kamu, kenapa tadi ada disana?" tanyanya, pasalnya seingat Jasmine, ia datang ke pemakaman sendiri.
"Emmm, itu, jadi pagi tadi aku datang ke rumah kamu tapi kata Kak Egi kamunya pergi. Aku tanya, dan aku susul deh," jawab Rain.
Jasmine hanya mengangguk, ia masih memikirkan ucapan Farhan tadi. Sungguh, ia terkejut, pria itu berkepribadian ganda.
"Jasmine, kamu belum jawab pertanyaan aku."
Kening Jasmine mengernyit, "yang mana?"
"Astaghfirullah, itu yang tadi," jawab Rain.
"Pertanyaan kamu itu banyak banget, aku harus jawab yang mana?" tanya Jasmine sedikit kesal, pertanyaan Rain sangatlah banyak. Lelaki ini dari tadi tidak bisa diam.
Rain mengetuk-ketuk telunjuk di dagu, membuat gestur berpikir, "yang terakhir. Pertanyaan aku yang terakhir," katanya.
Jasmine menghela napas lelah, ia merotasikan bola mata malas, "yang terakhir itu ngga penting," katanya.
Rain tertawa lepas, ia sebenarnya berniat mencairkan suasana saja. Jasmine terlihat memikirkan sesuatu, apalagi kejadian di pemakaman tadi membuatnya sedikit terheran. Mengapa ada Farhan disana.
Ingin bertanya lebih dalam, takut membuat Jasmine semakin pusing.
"Jasmine," panggilnya.
Jasmine menoleh, "ya?"
"Masa, kata Andy kalau senyum sambil kedip gak bisa. Aku udah cobain tapi susah," katanya.
Kedua alis Jasmine bertaut, refleks ia mencoba apa yang dikatakan Rain, "bisa kok.."
"Nahhh gitu dong senyum."
"..?"
"Emang bisa, aku kan cuma mau lihat kamu senyum," kata Rain membuat Jasmine tak sadar semakin tersenyum manis sampai matanya terlihat segaris.
Keduanya tak sadar, ada orang lain yang sudah menahan keuwuan ini dengan julid, "cringe banget asli," kata Shanum sambil memperhatikan keduanya.
"Tau tuh, mana nama gue dibawa-bawa lagi," tambah Andy.
Jasmine kaget, sejak kapan mereka berdua ada di rumahnya, "kalian sejak kapan?"
Andy berjalan mendekat, "sejak Bang Rainan bilang, 'masa kata Andy kalau senyum sambil kedip gak bisa' sumpah ya bang gue kapan ngomong gitu?"
Sedikit mendorong kening Andy, Rain bedecak, "lo iyain aja kenapa sih?"
Shanum duduk di samping Jasmine, "lo semua mending balik sana. Ganggu ketenangan," katanya membuat ketiga yang lain terheran.
"Tapi ini rumah aku, Sha," kata Jasmine.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Flower Bookmark
FanfictionNamanya Jasmine, mahasiswi Fakultas Psikologi yang terkenal apatis. Ia ingin merubah kehidupannya, hingga akhirnya bertemu dengan Rain, lelaki dengan segala kerandoman. Rain bagaikan air yang menumbuhkan bunga di taman hati Jasmine, tapi,, siapa sa...