Kisah ketujuh | Ulang tahun pernikahan

156 42 36
                                    

Selamat sore, selamat hari minggu dan selamat malam senin.

Besok udah senin lagi, jadi ayo berterimakasih sama diri sendiri karena telah melakukam hal-hal hebat seminggu belakangan.

Tetap semangat, sorry for typo's and happy reading 💙







📍Kediaman Jasmine

Berjalan kekanan dan kiri secara terus menerus, dengan memainkan jari-jari tangan. Eskpresinya terlihat bingung dan gelisah.

Dengan keyakinan yang telah ia buat diawal, Jasmine bersiap mengetuk pintu ruangan didepannya. Belum sempat ia lakukan, sebuah tangan memegang bahunya dari belakang.

Refleksnya langsung menoleh, "kak Juna! Kaget!"

Arjuna terkekeh melihat wajah sang adik, tak ada rasa bersalah karena telah membuat Jasmine terkejut. "Kenapa mondar mandir gitu sih?" tanyanya.

"emmm.. Itu kak.."

"Itu apa?" Arjuna yang baru saja pulang dari kantor jelas heran melihat Jasmine berdiri didepan kamarnya. "Mau ketemu kak Egi?"

Jasmine mengangguk, lalu menyeret pelan tangan kakaknya agar menjauh sedikit dari depan pintu. "Mau ijin sesuatu, tapi takut.." cicitnya, Juna justru tertawa dan mendorong pelan tubuh Jasmine masuk ke kamar.

"lah kak, jangan ih, jan—"

"Gi, adeknya mau ngomong tapi takut tuh," kata Juna sambil menunjuk Jasmine dengan dagu.

Egi yang sedang disibukkan dengan majalah kecantikan itu pun menautkan alisnya tanda bingung, "mau ngomong apa?"

Dalam hati Jasmine memaki Juna, kakaknya sama seperti Rain. Ah! Jasmine selalu mengingat lelaki itu akhir-akhir ini. "Ini mau ijin," katanya lalu melirik Juna yang dalam posisi rebahan, "tapi kak Juna pergi dulu ih, akunya malu."

"Lah kok ngusir kakak? Kamar siapa coba ini?"

"Ya tapi aku mau ngomong sama kak Egi!"

Dengan jahilnya, Juna menjawab, "lah kan dia istri kakak, gimana sih?"

Beginilah Jasmine jika dirumah, sangat berbeda dengan kepribadiannya saat diluar. Egi sampai pusing sendiri dengan kakak adik itu. "Ini gimana?"

"Halah ngomong aja kalau mau ijin pergi ke anniversary orangtua Rain," Juna tiba-tiba berbicara, Jasmine menoleh heran pada kakaknya, "kok tau?"

Juna berjalan mengambil handuk untuk mandi, sambil tersenyum jahil, "Rain udah izin duluan tadi."

"Hah?!" Jasmine menoleh pada Egi, namun wanita itu justru tersenyum, lalu mengangguk. "Walaupun anaknya tengil gitu, gentle juga sih berani ijin langsung tadi."

Ada rasa lega dalam diri Jasmine, tapi gadis itu juga bingung, mengapa dirinya dan Rain jadi sedekat ini?









📍Acara Anniversary

Berbalut dress sederhana dan rambut dibiarkan tergerai, kedatangan Jasmine membuat atensi hampir seisi restaurant tertuju padanya.

Jasmine menunduk malu, sangat jarang datang ke pesta. Terakhir adalah saat resepsi pernikahan Juna dan Egi.

Rain menatap tak berkedip, "cantik banget," katanya tanpa mengalihkan pandang satu inchipun pada Jasmine.

Gadis itu merasa tidak nyaman, ia tidak suka keramaian. Kalau boleh jujur, Jasmine sedikit menyesal menerima ajakan Rain.

Melihat Jasmine yang gusar, membuat Rain berniat membawanya menjauh dari keramaian. Ia menarik pelan lengan gadis itu.

"Sorry ya, kalau gak nyaman," kata Rain menyesal. Jasmine dengan segera menggeleng, "gak papa."

A Flower BookmarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang