Bagian empat | Pacar Jeje

227 45 25
                                    

Btw, tempatku lagi hujan deres banget, ada yang sama?

Oh iya jangan lupa vote, dan ramaikan komentar 💙

Sorry for typo's and happy reading 💙




📍Gazebo Fakultas Psikologi

Jam makan siang kali ini, tiga mahasiswa urakan re: Rain, Shanum, Andy, tidak berada di food court lagi, melainkan gazebo. Sedikit aneh, pasalnya mereka anak komunikasi, tapi kini justru berkumpul di gazebo fakultas psikologi.

Shanum yang meminta, karena pacar gadis itu adalah anak psikologi. Andy juga senang, his crush juga berada pada fakultas yang sama dengan pacar Shanum.

"Takdir banget kita dapat anak psikologi semua," Shanum membuka percakapan diantara mereka.

Kening Andy mengernyit, ia menatap Shanum penuh tanya, "kita?"

Shanum mengangguk semangat, lalu merangkul kedua bahu temannya itu, menoleh bergantian pada mereka, "Jeje anak Psikologi, gebetan lo dek, anak psikologi juga kan?" Andy mengangguk, lalu melihat Rain, "tapi bang Rain?"

Melapas paksa rangkulan Shanum, Rain berkata dengan heboh, "lah iya juga mak? Napa gue ngikut? Sengaja banget dah mau jadiin gue jones!"

"Lo mah kagak adaban banget sama gue, Rain. Gue kan baik hati dan tidak sombong, makanya bawa lo kesini."

Kedua lelaki itu masih belum bisa mencerna maksud Shanum, sampai akhirnya gadis itu berteriak heboh. "JEJE!! SINI!! katanya sambil melambaikan tangan.

"Astagfirullah kak Shanum, jangan malu-maluin di fakultas orang ih!" kesal Andy, pasalnya beberapa pasang mata kini melihat kearah mereka.

Shanum beranjak dari posisi duduk, untuk menemui Jevan, sang pacar. Rain juga ikut, tapi .. pergerakannya terhenti ketika melihat seseorang dibelakang Jevan.

Itu Jasmine.

"Jeje, lama banget kelasnya sih?!" Shanum mengerucutkan bibirnya kesal.

"Dosenku yang mata kuliah ini emang sering molor waktu, Sha. Dan tadi aku sholat dzuhur dulu, kamu udah belum?"

Shanum menggeleng, dan meringis menampilkan deretan gigi rapinya, "belum, Je. Yuk temenin ke masjid dulu abis itu langsung cusss jalan-jalan."

"Btw, Jevan.. terus kamu ajak aku kesini buat apa kalau kamu ternyata mau pergi? Gak jadi bikin makalah?" Jasmine dan Jevan memang satu kelas, dan katanya tadi ingin mengerjakan makalah kelompok, tapi Jevan justru akan pergi.

Jevan menoleh pada classmate-nya itu, lalu tersenyum sampai matanya tidak terlihat, "gak jadi nugas, gue mau jalan sama Shanum dulu. Deadline minggu depan kan? Gampang lah itu, kebut semalam juga jadi."

"yeuuuu itu mah elo mager namanya!" Rain turut bersuara.

"Nah Jasmine, mending lo main aja sama tuh bocah, Jejenya mau nge-date dulu sama gue. Bye!!!" pamit Shanum.

Jasmine tidak tahu saja, Jevan dan Shanum memang sengaja.

"Ah malah gue yang jadi nyamuk sekarang," kesal Andy.

Jasmine memang tidak ada kelas lagi sekarang, tapi ia juga tidak paham maksud Shanum tadi. "Aku langsung pulang aja deh, bye Rain, And-"

"Eh jangan!!" cegah Andy. Jasmine menatapnya penuh tanya, Rain pun melakukan hal yang sama.

Satu-satunya mahasiswa semester 3, diantara mereka bertiga itu menunjuk ke arah timur. Ada gadis cantik dengan surai blonde tengah berlari kecil kearah mereka.

A Flower BookmarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang