"Maapin gue, lee."Gadis bernama Leena itu menghembuskan nafas lelah, sudah berapa kali cowo disebelahnya ini meminta maaf.
"Kalo kamu ga bisa ngejaga perasaan aku, buat apa kita lanjut?" leena berkata tanpa ngeliat orang yg duduk disebelahnya.
Mereka ada di taman kota, duduk berdua dibawah pohon mangga.
Dan seperti yg udah-udah, draco ngelakuin kesalahan yg sama. Entah karna dia ngerasa keren, cakep, atau gawl, hingga bisa seenaknya jalan sama cewe lain.
Ah, memang mungkin sudah resiko leena berpacaran dengan cowo fakboi macam draco. Jadi kudu siap lahir bathin jika kejadian kaya gini terulang. Tapi sekali lagi leena hanya cewe biasa, dia punya hati.
"Lee.." draco bersuara lagi memegang erat tangan gadisnya.
"Gue tanya, lo pengennya gimana sekarang?"
Draco terkesiap kaget, ga pernah leena bilang gue elo jika bersamanya. Apa kali ini udah ga ada maaf untuknya?
"Jangan kaya gini." draco berseru frustasi.
Leena akhirnya ngeliat kesamping, ke cowo yg amat dia cintai.
"Kalo elo jadi gue, apa yg harus dilakuin? Kalo gue jalan sama cowo lain gimana? Sakit ga?"
"Gue khilaf."
"Halah, udah basi." leena beranjak pergi ninggalin cowo itu.
Sebelum terlalu jauh gadis itu nengok, "Gue minta jangan ganggu gue, kalo lo udah sadar apa kesalahan lo, pintu rumah gue selalu terbuka." ucapnya segera berlalu ninggalin draco.
Draco mengusap kasar surai pirangnya, gadis itu mungkin sudah berada dititik terendah kesabarannya.
.
Sudah seminggu dan gadis itu sama sekali ga mempedulikannya, beribu chat plus panggilan ga pernah dijawab. Draco sudah frustasi, dia kangen cewenya sungguh. Hanya saja ia masih belum sadar apa kesalahan terbesarnya.
"Jen, anter gue balik ya."
Draco ngedenger suara cewe yg tiap malem datang ke mimpinya, dan memang benar beberapa meter diujung sana Leena sedang duduk manis bersama jenmalik sahabat cowonya.
Seluruh kampus tau, mereka berdua pasangan favorit. Draco dan Leena pernah viral ketika awal mereka mempublikasikan hubungannya. Draco yg keren dan Leena yg manis dengan pipi bolongnya, mereka seperti ditakdirkan bersama saling melengkapi.
Tapi kalian tentu tau, kita diciptakan ga selalu disukai semua orang begitu juga hubungan mereka. Draco seorang fakboi kelas hiu, mungkin karna visualnya tampan paripurna, anak tunggal kaya raya, semua cewe pasti ingin merebut hatinya.
Leena tau berhubungan dengan draco sedikit banyak membuat lelah hati dan pikiran. Tapi ia mencoba untuk mengerti. Bukan sekali dua kali leena ngegap cowonya mojok sama cewe lain, entah draco yg halal digodain atau draco yg tergoda cewe lain.
Puncaknya ketika leena melihat dengan mata kepalanya sendiri, draco mencium astoria mantan pacarnya. Siapa yg ga akan cemburu? Siapa yg ga sakit hati? Leena bukan malaikat, dia juga punya hati.
Leena ingin draco ngerti, paling tidak ngehargai posisinya sebagai pacarnya. Tapi lagi-lagi draco ga pernah sadar, maka untuk saat ini gadis itu lebih memilih menjauh.
"Jen..." leena menggoyangkan tubuh jenmalik yg sibuk chattingan sama gebetannya.
Mereka ada dikantin, dan draco duduk beberapa meter jauhnya.
"Sebentar dong, gue lagi chat si Gigi. Lo mah ga sabaran amat." celoteh jenmalik.
Draco bisa saja menarik paksa lengan gadis itu, tapi dia tau diri. Dia ga mau leena semakin membenci dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Draco & Leena
Fanfiction"Everybody need a second chance, right?"_Second chance. "My name is Andrew, not Andri." _Mas Andri. "Seketika Leena insecure, siapa dirinya hingga berani jatuh cinta pada seorang Draco Malfoy." _ Am i okay? "Lo mau ga jadi ttm gue?" _Ttm. "Kenap...