Second Choice

21 1 0
                                    

"Apa kamu bahagia?"

Leena terdiam mendengar pertanyaan dari pria yang sedari tadi terus memperhatikan gerak geriknya.

"Aku tanya sekali lagi, apa kamu bahagia?"

Sudah lama sekali Leena tidak mendapatkan pertanyaan langka seperti itu. Biasanya orang-orang akan bertanya hal yang lumrah ditanyakan, tapi pria ini berbeda dengan orang kebanyakan.

Apa ia bahagia? Apa selama 27 tahun ia bahagia dalam hidupnya?

Tentu saja.

Leena mempunyai orangtua yang amat menyayangi nya, pun ia punya seorang abang terbaik di dunia. Ia bekerja di perusahaan ternama, dan ia mempunyai banyak teman.

Tapi seringkali ia merasa ada yang kurang, sesekali ia merasa hidupnya hampa. Bukannya Leena tidak bersyukur dengan apa yang dimilikinya sekarang, hanya saja seperti ada yang salah.

"Lee."

Leena mendongak, melihat wajah pria yang sedari tadi menunggu jawaban atas pertanyaannya.

"Aku bahagia, Je. Kamu lihat sendiri kan!"

Pria bernama lengkap Jeffry Maulana itu tersenyum hingga cacat di pipinya terlihat.

"Syukurlah kalau begitu. Tapi kamu terlihat sedikit kurus."

Leena menghela berusaha tidak bereaksi atas ucapan teman prianya.

"Mungkin aku banyak pikiran, hahaha."

Jeffry ikut tertawa meskipun ia tahu jika Leena memang banyak pikiran.

.

"Kamu bisa ke tempatku sekarang?"

"Kenapa?"

"Just come here."

Pipp!!!

Leena memandangi ponselnya yang masih menyala, ia menghela nafas kemudian memasukkan benda pipih tersebut ke dalam tas.

Melirik jam di atas dashboard, ia pun segera memakai sabuk pengaman dan melajukan mobilnya menuju tempat tujuan.

Entah mengapa ia tidak bisa menolak perintah kekasihnya. Kekasih? Apakah ia pantas menyebut pria itu sebagai kekasihnya?

Leena hanya jadi pilihan kedua disaat pria itu sedang membutuhkannya. Mungkin Leena perempuan bodoh, ia mau saja di jadikan pilihan kedua.

Tapi memang cinta bisa membuat orang menjadi bodoh.

Mungkin inilah alasan kenapa ia merasa ada yang kurang dalam hidupnya. Masalah percintaan membuatnya merasa hampa.

Leena bahagia bersama pria itu, jika ia tidak bahagia mana mungkin ia mau dijadikan second choice.

Leena tahu jika pria bernama lengkap Draco Malfoy itu mencintainya, mencintainya setengah mati.

Hanya saja semesta tidak berpihak pada keduanya.

Draco bisa saja membawanya pergi jauh dan memulai hidup baru, tapi Leena menolak. Ia tidak ingin pria yang dicintainya menjadi anak durhaka.

Jadi beginilah akhirnya, ia hanya bisa datang disaat Draco menghubunginya. Apakah Leena seorang perempuan panggilan? Entahlah, tapi itu sudah jadi pilihan hidupnya, walaupun akhirnya ia sendiri yang akan tersakiti.

Karna sedari awal ia bukan ditempatkan dipilihan pertama.

.
.

Kurva disudut bibirnya terbit kala ia melihat seseorang sudah bersandar didepan pintu pagar, menunggu kedatangannya.

Draco & LeenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang