Namanya Leena

24 1 0
                                    


Draco Lucius Malfoy ga suka nonton sinetron ikatan cinta, apalagi punya ikatan. Dia ga suka hal-hal manis seperti ngedate, berjalan sambil gandengan tangan, nonton bioskop, pergi ke pantai, makan bareng, talking about future, netflix and chill, draco ga suka kegiatan seperti itu. Terlalu cheesy menurutnya.

Selama ini dirinya bahagia dengan hidupnya yang sekarang. Tanpa ada ikatan dengan seorang perempuan.

Bukan, draco bukan cowo pelangi. Ia masih normal , buktinya ketika bangun pagi dirinya ga bangun sendirian.

"Kenapa sih kita ga bisa gini-gini aja? Kenapa harus direpotin sama kehadiran perempuan?" tanya draco.

"Ya karna lo belum ketemu seseorang yang tepat." jawab blaise zabini sahabat dunia akhiratnya.

"Seseorang yang tepat yang bagaimana menurut lo?"

"Nanti kalo udah waktunya lo juga bakal paham."

"Halah, bullshit!!"

Blaise gelengin kepala, dalam hati ia membatin jika semesta segera mempertemukan draco dengan belahan jiwanya.

Draco bukannya ga laku, perempuan mana yang ga akan tertarik padanya. Ia tampan sudah pasti, CEO, dan kaya tentu saja.

Poin utama kenapa ga ada perempuan yang mendekatinya adalah karna ia manusia paling dingin. Ia memang tampan paripurna, tapi sepertinya Tuhan hanya memberikan satu ekspresi pada wajah tampannya.

Draco jarang tersenyum, sekalipun sedang nonton film komedi. Entahlah, blaise juga kadang ga ngerti kenapa temennya ga punya selera humor seperti dirinya.

"Clubbing skuy lah, jangan mantengin macbook mulu." bles berseru ketika ngeliat draco masih fokus pada kerjaannya.

"Males." acuh draco.

"Hiburan dong sesekali, flat amat hidup lo."

"Klo udah pergi ke club trus ngapain? Paling ujung-ujungnya mabok. Kalo mau mabok ke apartemen gue aja, lo mau amer, wine, vodka, atau ciu?"

"Si anjir klo ngomong suka bener."

Dan berakhirlah mereka mabok bareng di apartemen draco.

.

"Bro, gue minta tolong ya." bles berseru setelah panggilannya terhubung.

"Tolong apaan elah, gue sibuk."

"Jemput adek gue di stasiun. Migren gue kumat."

"Gue ada meeting bentar lagi."

"Tolongin gue kali ini aja."

"Trus meeting gue cancel gitu? Kelangsungan perusahaan gue ntar lo tanggung ya."

"Perhitungan amat lo sama temen sendiri."

Terdengar helaan nafas pasrah diseberang sana.

"Lo beneran sakit?"

"Kita kenal bukan sehari dua hari."

"Yaudah, kirim foto adek lo."

Pippp!!!

Panggilan langsung bles akhiri, ia memang ga bohong jika migrennya kumat. Entah sejak kapan bles punya penyakit rakyat jelata menurut draco. Yang pasti temen pirangnya sudah tau kalo temennya suka kambuh-kambuhan.

.

Draco kembali menghela nafas, ia sudah mengabari sekertarisnya jika meeting hari ini dibatalkan. Draco ingin menyumpahserapahi temen itemnya, tapi memang bles ga berbohong soal migrennya yang kadang kumat.

Draco & LeenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang