Temen Abang 🔞

89 2 0
                                    

Ting nong!!

Ting nong!!

"Draco, kamu ada didalam? Kenapa aku ga bisa masuk?"

Astoria terus memencet bel, ia bingung kenapa password apartemen pacarnya diganti.

"Draco, kamu masih tidur?" Astoria terus berteriak, menunggu Draco membukakan pintu.

Ting nong!!

Leena membuka mata perlahan menyesuaikan dengan pencahayaan disekitar, ia mencoba mengingat kejadian semalam, kemudian wajahnya memerah, apalagi ia sadar jika tangan Draco berada diperutnya.

Leena berbalik, menatap wajah pria yang tertidur.

"Sudah puas melihat wajahku?"

Leena melotot mendengar suara rendah pria itu.

Draco membuka mata, hal pertama yang ia lihat adalah wajah polos dengan semburat merah di pipi juga rambut yang seperti sarang singa, tapi Leena terlihat sangat mempesona.

"Can i get one kiss?" tanya Draco mengedipkan sebelah matanya.

"Aku belum sikat gigi."

"Aku tidak peduli."

Kemudian Draco mendekatkan wajah dan mencium bibir gadisnya lembut.

Ting nong!!

"Kak, ada tamu." leena berseru melepaskan tautan bibir mereka.

"Aku tau."

"Lalu, kenapa masih disini?"

"Biarkan saja."

Draco malah menarik tubuh Leena dan memeluknya.

"Kak."

"Astoria, dia pacarku. Kalo kamu mau tau siapa yang datang pagi-pagi begini."

Leena terdiam, pacar pacarnya ada didepan pintu apartemen dan Draco malah memilih cuddle bersamanya.

Leena tersenyum miring, ia menyingkap selimut yang menutupi tubuh naked mereka.

"Aku pernah baca satu artikel, katanya having sex in the morning bakalan bikin mood kita bagus."

Kemudian Leena menindih tubuh Draco, memasukkan benda tumpul milik pria itu yang sedari tadi sudah menegang.

"Oh, shitt!!" Draco mengumpat merasakan miliknya masuk sempurna.

Leena tersenyum puas melihat reaksi pacarnya.

"Do what you wanna do, baby girl." Draco menyilangkan tangan dibelakang kepala, membiarkan gadisnya yang memimpin permainan.

Leena mulai menggerakkan pinggulnya naik turun.

"Ahhh."

Desahan mulai keluar dari bibir merahnya, entah sejak kapan Leena berubah jadi lebih liar.

"Faster, babe. Shitt, ohh."

Draco terus meracau, ga peduli jika Astoria terus memencet bel dan meneleponnya.

"Aku mau keluar kak, ahh."

"Tahan sayang."

Draco mempercepat tempo genjotannya sambil menggigit kecil puting payudara gadisnya, memberi tanda keunguan disana.

"Ahh."

"Ohh, here we comes babe."

Dan mereka klimaks bersama.

Draco & LeenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang