"That i should have bought you flowers and held your hand."
Lirik lagu Bruno Mars mengalun lembut ditelinga, lagu mellow untuk jiwa-jiwa patah hati seperti gue.
Mungkin bukan patah hati sesungguhnya, gue hanya menanyakan akan dibawa kemana hubungan ini sebenarnya.
"But i can buy myself flowers, and i can hold my own hand."
Kemudian gue pun teringat lagu Miley Cyrus, bahwa gue bisa jadi wanita independen. Gue bisa membeli bunga dan menggenggamnya sendiri, dan gue bisa mandiri.
Tapi jauh dilubuk hati seorang wanita lemah lembut seperti gue, ingin sekali gue dibawakan bunga oleh seseorang. Dan kebetulan gue punya pacar, apa ga boleh gue bermimpi seperti itu?
Setelah bertahun hubungan ini berjalan, ternyata ekspetasi gue terlalu tinggi. Mengingat pacar gue adalah Draco Malfoy, salah satu spesies manusia terdingin dibumi.
Salah satu bukti nyata ialah, setelah dua hari berlalu ia ga pernah menghubungi gue. Mungkin mendadak ia kejedot tembok dan amnesia, ia tidak mengingat jika ada gue yang sedang menunggu kabar.
Kesabaran gue setebal isi dompet pacar gue? Dan jawabannya betul sekali.
Bang Bles pernah berkata "Si pirang emang begitu sifatnya, lo harus maklum."
Dan Bang Bles yang notabene sobat lahir bathin manusia dingin itu, gue seratus persen percaya ucapannya.
Gue selalu berusaha memaklumi bagaimana sifat pacar gue. Memang seperti ini konsekuensi nya jika gue berpacaran dengan seorang Draco Malfoy.
Ting!!!
Ting!!!Ditengah pikiran gue yang menerawang, ponsel di atas nakas berbunyi.
Dengan malas gue mengambil benda pipih tersebut, melihat notifikasi.
Draco
Kamu dirumah?Draco
Get ready, we'll go somewhere.Draco
Wearing something cute like you ❤Harusnya gue marah atau ga mencaci maki dirinya, karna setelah dua hari ia baru mengabari. Apa Draco baru pulang dari pulau terpencil, hingga tidak ada sinyal?
Tapi yang gue lakuin hanya tersenyum dengan semburat merah dipipi.
Draco
Aku akan kesana sebentar lagi, so wait for me, babe.Ingin rasanya gue menenggelamkan diri ke sungai, karna sungguh demi apapun kenapa pria dingin itu bisa menjelma jadi manusia paling manis seuniverse.
Gue jadi teringat ucapan bang Bles tempo hari "Tapi asal lo tahu dek, ia ga pernah setengah-setengah jika mencintai perempuan."
.
I can buy myself flowers, write my name in the sand
Talk to myself for hours, say things you don't understand
I can take myself dancing, and i can hold my own hand
I can love me better than you canDengan musik yang terus berputar dikamar, gue memilih setelan apa yang harus gue pake.
"Wearing something cute just like you."
Gue tersenyum mengingat chat dari dirinya, tidak lupa emot lope dibelakang. Ah, mungkin gue terlalu kekanakkan karna menggemasi hal sepele seperti itu.
Tapi memang hal sepele itu harus dirayakan, mengingat yang mengirim pesan seorang Draco Malfoy.
Setengah jam waktu yang gue butuhkan untuk memoles diri, gue tersenyum bangga sama diri sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Draco & Leena
Fanfiction"Everybody need a second chance, right?"_Second chance. "My name is Andrew, not Andri." _Mas Andri. "Seketika Leena insecure, siapa dirinya hingga berani jatuh cinta pada seorang Draco Malfoy." _ Am i okay? "Lo mau ga jadi ttm gue?" _Ttm. "Kenap...