TTM #2 🔞

101 5 0
                                    


"Draco."

Oknum yang disebutkan namanya masih asyik melumat g-spot milik perempuan dibawahnya.

"Draco, please." leena menarik rambut pirang prianya.

Draco smirk, ia tau apa yg diinginkan leena.

"Draco." leena menggumamkan namanya lagi.

"Hmm."

"Buruan bego, gue udah ga kuat anjing." umpat leena karna ia beneran ga tahan.

Draco menghentikan kegiatannya, "Ga ada manis-manisnya jadi cewe." katanya seraya membuka boxer yang melekat ditubuhnya.

Leena sempat speechless ngeliat benda tumpul yang menyembul dari balik boxer pria itu. Ia kemudian bangun, menarik tubuh draco dan ia berada di atas.

Woman on top adalah style favoritnya.

"Ahhh." leena mendesah setelah memasukkan milik draco ke lubangnya. Dan ia mulai bergerak naik turun.

"Shitt!!" draco mengumpat merasakan sesuatu yg sering ia rasakan.

Drrttt
Drrttt

Ponsel di atas kasur tepat disebelah mereka berbunyi, membuyarkan pikiran mereka yg berada di nirwana.

"Draco, ahh. B-boleh gue j-jawab telponnya, ahhh." leena bersuara meski ia terus mendesah, karna draco menjilat dadanya.

"Boleh, asal tetap seperti ini." jawab draco.

"Tapi, ahhh. Lepasin dulu bego." leena ngejauhin kepala draco dengan tangannya.

"Tadi siapa yang ngedumel, buruan anjing gue udah ga tahan. Giliran udah masuk, lo bilang lepasin. Ga semudah itu."

Draco mendorong dengan keras.

"Ohhh, shitt! Draco plis, gue mau jawab telpon, ahhh." leena kesal sekaligus menahan nikmat.

Draco terus bergerak, membuat perempuan itu mau ga mau ikut menggoyangkan pinggulnya. Ia mengabaikan dering ponselnya yang terus berbunyi.

.

"Halo, iya kenapa Jun?" leena bersuara setelah panggilan terhubung.

Setengah jam berlalu, akhirnya mereka selesai berkembangbiak. Leena mengecek ponselnya, dan ternyata pacar alis tebelnya yang menelepon. Ia pun segera menelepon balik.

"Lo dimana sayang? Di kosan kok ga ada. Pintunya dikunci?"

"Eh, itu, anu, gue, di rumah temen. Iya dirumah temen." leena menjawab kikuk.

"Dimana? Gue jemput sekarang? Gue kangen, berapa hari kita ga ketemu?"

"Iya ntar gue shareloc, ok."

Pippp!!!

Panggilan leena putuskan sepihak, ia bingung kudu ngapain sekarang. Masa iya dia harus shareloc apartemen ttm nya, yang ada ntar dejun jadi maung.

Leena duduk dikasur dengan selimut putih yang menutupi tubuh nakednya.

"Kenapa? Keknya bingung?" draco bertanya setelah keluar dari bathroom.

Leena noleh, kemudian ia menelan ludah melihat pemandangan didepan matanya.

Draco pake handuk doang, dada kotaknya terpampang nyata, rambut pirangnya basah, sepertinya ia baru selesai mandi. Dan oh, bibir tipisnya begitu merah.

Leena berdiri, ia menyingkirkan selimut yang menutupi tubuhnya. Ia berjalan mendekat ke arah pria itu.

Draco mengerjapkan matanya, ia ga bisa mengeluarkan kata-kata. Bagaimana tidak, leena berjalan ke arahnya tanpa sehelai benang.

Draco & LeenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang