Leena

25 2 3
                                    


"KAKAKKK!!!"

Draco menjauhkan ponsel dari telinga, mendengar suara melengking di seberang sana. Ia menghela nafas kemudian.

"Apalagi kali ini?" ucapnya jengah.

"Jemput akuuu!!!"

Draco melihat jam didinding, sudah hampir tengah malam. Dan waktu istirahatnya di ganggu oleh perempuan bernama Leena Hapsari.

"Sudah berapa botol alkohol yang kamu minum?"

"Aku tidak mabuk tahu!!!"

Dan pria berambut pirang itu kembali menghembuskan nafas.

Leena Hapsari perempuan cantik adik teman sekaligus mantan pacarnya, akan selalu meneleponnya ketika malam menjelang pagi.

Baiklah sekarang jam dua pagi.

Perempuan itu akan selalu keluar tengah malam, Draco sudah ratusan kali mengingatkan jika tak baik perempuan seperti Leena keluar tengah malam.

Tapi Leena itu kerasa kepala, sama kerasnya seperti dirinya. Draco tahu perempuan itu punya sebuah masa lalu yang amat sulit dilupakan.

Kehilangan kedua orangtuanya.

"Kakak, kamu masih disana?"

Draco mengerjap, ia kembali fokus pada sang penelepon.

"Dimana kamu sekarang?"

"Di cafe dekat kantor kamu."

"Ckk! Tunggu disana jangan kemana-mana sampai aku datang."

Pipp!!!

Draco mengambil asal hoodie hitam yang menggantung di lemari, ia menyambar kunci motor di atas meja.

"Brengsek!!!" ia mengumpat pada dirinya sendiri karna masih peduli pada perempuan yang selalu membuat hidupnya kerepotan.

.

Harusnya Draco tidak memperdulikan perempuan yang dengan mudah memutuskan hubungan, ketika ia sedang cinta-cintanya.

Sakit hati sudah pasti, tapi Draco tidak bisa membiarkan perempuan seperti Leena masih keluyuran di tengah pagi buta seperti ini.

Iya benar, Draco masih menyimpan rasa ah lebih tepatnya ia masih sangat mencintai adik temannya.

Cekitttt!!!

Dengan tenaga dalam ia menghentikan motor didepan cafe. Pria berambut pirang itu membuka helm, memasang tudung hoodie begitu rapat agar supaya tidak ada yang mengenalinya.

Draco itu CEO di gedung sebelah, sudah dipastikan pemilik cafe akan mengenalinya.

Ah tidak mungkin tidak ada yang mengenal seorang Draco Malfoy, penerus tunggal Malfoy Corp.

Ketika ia masuk suara bising musik begitu memekakkan telinga. Entah kenapa Leena suka sekali pergi ke tempat seperti ini.

"Ckk!!" ia mendecak melihat penampakan seseorang yang tengah menelusupkan kepalanya di meja.

Kemudian Draco mendekat, "Ayo pulang!!" katanya merangkul perempuan yang sudah mabuk parah.

"Kamu datang, kak." Leena mengerjap berusaha membuka mata.

"Jangan banyak bersuara."

Draco mengajak Leena keluar, dengan sempoyongan perempuan itu mengikuti sembari bergelayut manja dilengan Draco.

"Kalau seperti ini lebih baik aku bawa mobil tadi." pria itu merutuki diri karna tidak berpikir jika Leena beneran mabuk parah.

"Aku tidak mabuk tahuu!!" racau Leena memeluk erat pinggang Draco.

Draco & LeenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang