Friends With Benefit

26 2 0
                                    


"Lo ngapain pake baju kurang bahan kaya gitu?"

"Kenapa sih? Apanya yang kurang bahan? Ketutup begini."

"Wah gue mesti beliin kacamata abis ini, mata lo udah rabun."

"Apaan sih draco, ngatur-ngatur."

"Coba sini."

Draco menarik lengan perempuan itu menuju cermin besar.

"Nyoh liat, gue ga rela aset gue lo umbar-umbar."

Leena nyengir melihat pantulan dirinya di cermin, memang benar baju yang dipakainya agak sedikit terbuka menunjukkan belahan dadanya yang besar.

"Ini tuh aset gue, jangan kasih liat orang lain." draco masih ngedumel menyentuh dadanya.

Entah kenapa melihat draco lewat cermin ketika menyentuh dadanya, membuat leena turn on.

"Lah, kenapa tuh muka merah banget?" draco bertanya sadar akan perubahan wajah perempuan itu.

Leena balik badan kemudian melumat bibir pria didepannya. Meremas rambut pirang pria itu.

"Jadi ngampus kaga?" tanya draco setelah tautan mereka terhenti.

Leena masih mengalungkan tangannya di leher draco, dan pria itu masih memeluk pinggangnya erat.

"Menurut lo?" leena mengerling nakal, membuat draco menyunggingkan senyum miring.

"Oh aww." leena berteriak ketika tiba-tiba draco menggendongnya ala bridal style, sambil mencium bibirnya keras.

.

"Darimana?" sebuah bias suara berat terdengar ketika dirinya baru masuk rumah.

"Ngampus." jawab leena menyimpan tas di atas meja.

"Ngampus? Seriusan?"

"Iya bang."

"Haechan bilang lo izin!"

Leena menghembuskan nafas, sialan emang si haekal chandra.

"Adek lo sama gue seharian ini."

Bles menoleh ke sumber suara, terlihatlah draco berjalan masuk dengan paperbag ditangannya.

"Lo mestinya ngabarin, jangan bikin gue cemas." bles berseru.

"Sori bang." ucap leena.

"Udah jangan marahin dia, mending lo makan bareng gue."

Bles menghela nafas, entah harus marah atau engga. Bles percaya draco bisa ngejaga adeknya, cuma kadang ia khawatir jika leena ga ngasih kabar.

"Yaudah cepet masuk kamar, mandi trus tidur jangan begadang."

Leena mengangguk menyambar tas, segera menuju kamarnya di lantai atas.

"Lo bawa apaan gan?" tanya bles melirik paperbag yang tergeletak di atas meja.

"Buka aja sendiri." draco merebahkan diri di sofa, merentangkan kedua kakinya dan menutup mata.

"Lo ada hubungan apa sih sama adek gue?" tetiba bles bertanya sembari mengeluarkan isi paperbag.

"Temen." jawab draco tanpa membuka mata.

"Yakin?"

"Untuk saat ini, gue yakin. Entah besok, lusa, atau nanti."

.

"Haechan sini lo anjing!!"

Leena berteriak ketika melihat makhluk berkulit coklat berdiri beberapa meter didepannya.

Draco & LeenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang