Kebingungan Na Jaemin

9.3K 984 49
                                        


Jeno yang berada di ruang kerja jaemin di mansion tersebut hanya diam saja menunggu jaemin berbicara dan duduk dihadapan sepupu jauhnya itu. Bahkan jeno yakin sekali kalau jaemin bukan ingin membicarakan soal pekerjaan karena sepupu jauhnya itu sangat mudah dibaca demi apapun.

"Jeno?" Lirih jaemin.

"Hmm?" Ucap jeno berdehem sebagai jawabannya.

"Menurutmu aku bagaimana?" Ucap jaemin.

"Bagaimana apanya?" Ucap jeno bingung dengan perkataan sepupunya ini.

"Apa aku terlihat menyedihkan sekarang?" Ucap jaemin.

"Kalau itu mengenai dirimu yang sendirian dengan seorang anak? Maka jawabannya iya. Kenapa aku bilang begitu? Karena semua klien yang bekerja sama dengan perusahaan milikmu juga milikku dan milik kita bersama hanya ingin memandang duda keren tanpa pendamping sepertimu. Dan kenapa semua klien selalu mengundangmu dengan anakmu dibandingkan aku? Jawabannya simple jaemin. Mereka ingin dekat denganmu melalui sungchan. Tapi, kau tau? Sungchan seperti memiliki satu hal dalam dirinya. Dirinya seperti menolak semua yang ingin dekat dengannya. Dan aku cukup kaget kalau anakmu itu bisa dekat dengan sahabat dari istriku yang aku ketahui memiliki trauma dalam hidupnya. Kau ingin tau satu hal lagi?" Ucap jeno melihat ekspresi jaemin yang masih tetap datar tapi dia sangat yakin kalau jaemin sangat penasaran. Sepertinya jeno harus membuat jaemin sekolah agar dia bisa berekspresi dengan benar.

"Apa lagi?" Ucap jaemin datar tapi dari nadanya dia terdengar sangat penasaran setengah mati.

"Huang Renjun adalah lulusan S3 seni lukis, dia master dalam ilmu pengetahuannya. Dia cukup pintar. Tapi, traumanya itu membuatnya sangat berhati-hati pada seme selain kedua saudaranya. Bahkan dengar-dengar renjun juga sangat phobia terhadap gelap dan suara petir. Walaupun dia selalu terlihat baik, dia juga sama sepertimu rapuh." Ucap jeno.

"Apa sih, kenapa malah membahas aku dan renjun?" Ucap jaemin sedikit kesal karena dia saja baru mengenal renjun belum sampai satu hari ini.

"Kau harus tau satu hal ini. Anak kecil bisa melihat siapa yang tulus dan tidak padanya. Sungchan masih menghormati istriku karena dia sangat tulus pada anakmu. Dan dia sangat lengket pada renjun, karena dia tau renjun sangat baik dan tulus jaem. Jika kau terus berada didalam lubang itu lebih lama. Maka, kau akan menyiksa dirimu lebih lama. Ani, bahkan kau akan menyiksa sungchan bersama denganmu. Kau tau? Sudah cukup waktu 4 tahun kau menyendiri dan membesarkan sungchan sendirian. Mulailah hubungan yang baru. Mulailah semuanya jaemin. Aku tau juga, kau pasti mencari informasi mengenai siapa renjun sebenarnya bukan? Sekarang kau sudah tau semuanya bukan? Maka mulailah buka hatimu untuknya. Karena aku yakin, jika memang kau harus memiliki pendamping dan ibu untuk sungchan. Maka renjun adalah orang yang tepat." Ucap jeno. Dan jaemin hanya terdiam mendengar semua perkataan jeno itu.

"Satu hal lagi Na Jaemin. Orangtuamu. Orangtuaku, dan orangtua haechan adalah sahabat dari orangtua renjun. Ini bukan berarti semua ini telah di rencanakan sejak awal. Tapi, semuanya berjalan sesuai takdirnya. Satu lagi, haechan mengatakan kalau besok malam sekolah menengah atasnya ada acara reuni. Aku akan membiarkan haechan pergi besok malam. Aku harap kau juga membiarkan renjun untuk pergi. Aku juga akan pergi dengan haechan." Ucap jeno dan diapun melihat perubahan ekspresi jaemin.

"Aku juga akan membiarkan dia pergi." Ucap jaemin cuek lalu diapun memberikan berkas pada jeno.

"Apa ini?" Ucap jeno.

"Aku akan pergi selama seminggu ke Shanghai. Tolong urus perusahaanku. Aku akan pergi 3 hari lagi." Ucap jaemin.

"Baiklah. Kau tenang saja." Ucap jeno menerima berkas itu.



























Baby's (Jaemren) END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang