Amsterdam.
Terlihat renjun dan jaemin masih tertidur dikamar mereka begitu pula dengan sungchan. Setidaknya keluarga kecil itu sudah beradaptasi dan mulai nyaman dengan negara tempat mereka tinggal saat ini.
Renjun akhirnya bangun lalu melihat jam yang telah menunjukkan pukul 06:00 waktu setempat. Lalu diapun duduk secara perlahan tapi tidak bisa karena jaemin menahannya.
"Nana bangunlah." Ucap renjun.
"Kenapa kau bangun pagi-pagi sekali sayang? Apa baby kita tidak masalah?" Ucap jaemin sembari mengelus perut buncit istrinya itu.
"Tidak masalah papa. Ayo bangun Nana." Rengek renjun karena sekarang posisi renjun saat tidur benar-benar serba salah karena perutnya yang semakin besar bahkan karena keberatan renjun malas bergerak ke sana kemari.
Cup.
Renjun terdiam seketika karena jaemin mengecup bibirnya lalu memerah setelahnya. dan disaat bersamaan pintu kamar penghubung antara kamar mereka dan sungchan terbuka dan terlihat sungchan yang berjalan dengan wajah bantalnya bahkan rambut yang mencuat kemana-mana, yang membuat terkesan lucu oleh siapapun yang melihatnya. Lalu diapun memanjat tempat tidur orangtuanya itu dengan susah payah lalu tidur diantara orangtuanya itu dan membelakangi jaemin lalu diapun mengelus perut renjun.
"Apa adek bayinya sudah bangun Mama?" Ucap sungchan dengan mata berbinar dan dengan sangat polos sekali.
"Mama tidak tau. Coba uchan tanya sendiri." Ucap renjun tersenyum.
"Dedek sudah bangun?" Ucap sungchan pada perut renjun sembari mengelusnya lalu sungchan merasa adeknya yang menendang bahkan renjun juga merasakannya.
"Adek bayi sudah bangun Mama. Apa Mama sakit karena ditendang sama adek?" Ucap sungchan tersenyum.
"Tidak. Tumben uchan Hyung sudah bangun jam segini." Ucap renjun tersenyum pada anaknya itu.
"Apa jagoan Daddy ini sudah tidak mengantuk lagi?" Ucap jaemin sembari memeluk anaknya juga renjun dan mencium kepala anaknya itu.
"Uchan kan sebentar lagi akan menjadi Hyung Daddy. Jadi, uchan ingin bangun lebih pagi lagi." Ucap sungchan.
"Baiklah. Karena uchan akan jadi Hyung, uchan janji akan selalu menjaga adik nanti saat lahir ya." Ucap jaemin.
"Uchan janji Daddy. Uchan akan menjaga adik, dan Mama." Ucap sungchan sangat bersemangat.
"Bagus. Daddy bangga sama uchan." Ucap jaemin tersenyum dan renjun juga tersenyum mendengarkan ayah dan anak itu.
Lalu atensi jaemin bahkan renjun teralihkan karena ponsel jaemin yang berbunyi tanda pesan masuk lalu jaeminpun mengambil ponselnya.
U-know.
Datanglah ke jl. Xxxx mansion Cemara saat jam 08:00 nanti bersama dengan keluargamu jika tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi.
Jaemin mengeraskan rahangnya seketika. Renjun yang sadar kalau itu adalah pesan yang sama dari orang sebelumnya langsung mengelus tangan jaemin.
"Kita datang saja kesana Na."
"Tapi aku tidak mau orang ini bertindak jahat nanti padamu ataupun uchan dan terlebih calon anak kita Renjun." Ucap jaemin.
"Aku akan baik-baik saja. Kita datang saja ya. Aku takut kalau kita tidak datang, terjadi sesuatu buruk padamu Nana. Aku tidak mau kehilanganmu." Ucap renjun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby's (Jaemren) END✔
Fanfictionbagaimana jika akhirnya renjun yang merupakan tuan muda bekerja sebagai seorang pengasuh anak dari pria kaya bernama Na Jaemin? Apa dia hanya akan menjadi pengasuh atau akan ada benih-benih cinta? jaemren area bxb homopobic mpreg! hanya fiksi belak...
