Mengatakannya(?)

8.5K 823 15
                                        


Sekarang terlihat renjun tengah menidurkan sungchan yang menangis ketakutan karena kejadian beberapa saat yang lalu. Tepat saat itu, jaeminpun masuk kedalam kamar anaknya itu hingga renjun melihat kedatangannya.

"Tuan Na?" Ucap renjun kaget.

"Apa sungchan telah tidur?" Ucap jaemin.

"Hmm." Ucap renjun.

"Bisa bicara sebentar renjun-ssi?" Ucap jaemin.

"Baik tuan." Ucap renjun lalu diapun melepaskan pelukannya pada tubuh mungil sungchan tersebut dan keluar untuk menemui jaemin di ruang kerjanya.

Saat berada di ruang kerja bossnya itu, renjunpun menutup pintu ruangan itu dan duduk dihadapan jaemin.

"Apa yang ingin Anda bicarakan tuan? Kalau itu mengenai saya yang mengakui sungchan sebagai anak saya. Saya minta maaf tuan, saya hanya merasa tidak tega melihat sungchan menangis ketakutan." Ucap renjun sangat takut.

"Ini tidak ada hubungannya dengan sungchan. Lihatlah video itu." Ucap jaemin memberikan ponselnya pada renjun. Dan renjunpun memutar video itu dengan perasaan sangat kaget.

"Jadi? Hikss... Mark Hyung hikss... Kau juga mengenalnya?" Ucap renjun dengan airmata yang mengalir keluar dari mata indah itu.

"Benar. Maafkan aku karena baru memberitahumu." Ucap jaemin melihat renjun dan mengabaikan jabatan antara mereka berdua.

"Lalu? Apa maksudnya dia menitipkan ku padamu?" Ucap renjun tidak bisa mengerti dengan jalan pikiran Mark saat itu.

"Aku juga kaget untuk hal itu, tapi renjun-ssi saya tau kalau bodyguard saudaramu ada didepan mansion ini bahkan sampai masuk kedalam mansion ini. Saya sengaja membiarkannya." Ucap jaemin.

"Kenapa tuan?" Ucap renjun bingung.

"Renjun, bisakah kita menuruti permintaan Mark Hyung? Mungkin saya memang belum mencintaimu, tapi kau tau? Saya ingin menuruti permintaan terakhir Mark Hyung. Apa kau bersedia menjadi istriku dan ibu sungchan?" Ucap jaemin sembari memegang tangan lembut milik renjun.

"Saya gak bisa tuan. ini tidak benar tuan, soalnya kita baru saja bertemu. Ini sangat tidak masuk akal tuan." Ucap renjun sembari melepaskan genggaman tangan jaemin.

Jaemin mendengar hal itu, diapun langsung beranjak dari tempat duduknya lalu mendekat pada renjun dan memutar kursi yang diduduki oleh pengasuh dari anaknya itu. Lalu berjongkok.

"Renjun, saya tau kita memang baru mengenal. Tapi, bisakah saya melakukan itu dengan alasan melindungimu? Bisakah saya melakukannya renjun? Saya ingin melindungimu menggantikan Mark Hyung, dan cara ini adalah cara satu-satunya yang paling bagus. Saya tidak minta kamu mencintai saya dengan sangat cepat renjun, tapi saya akan pastikan untuk berusaha mencintaimu. Kita bukan lagi anak kecil atau remaja renjun, kita tidak akan mungkin melalui yang semua remaja rasakan renjun. Kita sudah sangat cukup dewasa untuk itu semua." Ucap jaemin menggenggam kedua tangan yang sangat pas di genggamannya itu.

Renjun menatap mata serupa bak rusa itu untuk mencoba mencari kebohongan pada mata itu, tapi yang dia lihat hanya ketulusan dan kejujuran juga rasa sakit yang mungkin lebih dalam dari yang dia rasakan dulu.

Renjun benar-benar tidak bisa memikirkan apapun lagi, dia merasa butuh waktu untuk ini semua. Karena demi apapun, menikah dengan jaemin yang notabene baru dia kenal dalam waktu singkat hanya karena wasiat dari Mark, itu sangat gila. Dia takut terluka lebih dalam.

Lalu renjunpun melepaskan genggaman tangan dari jaemin.

"Berikan saya waktu untuk berpikir tuan Na. Kau tau sendiri, bagaimana keluarga saya bukan? Berikan saya waktu untuk berpikir dan memberitahu semua keluarga saya semuanya. Saya mohon." Ucap renjun.

Baby's (Jaemren) END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang