Renjun tengah berada di cafe karena telah janjian pada haechan untuk bertemu disana dan haechanpun datang setelah beberapa menit tanpa anaknya, karena sang anak bersama dengan jeno, suaminya.
"Kau sudah lama menunggu ku injunie?" Ucap haechan.
"Tidak Haechan. Duduklah." Ucap renjun.
"Kenapa kau tidak langsung kembali saja? Sungchan sudah uring-uringan tanpamu." Ucap haechan.
"Aku akan segera pulang. Tapi. Aku ingin berbicara denganmu sebentar." Ucap renjun.
"Baiklah. Sekarang bicaralah padaku." Ucap haechan tersenyum.
"Apa kau tidak ingin memesan?" Ucap renjun.
"Baiklah." Ucap haechan lalu diapun memanggil pelayan dan memesan setelahnya menatap sahabatnya itu.
"Sudah. Sekarang katakanlah." Ucap haechan.
"Haechan. Apa kau tau mengenai Mark Hyung yang memberikanku pada jaemin?" Ucap renjun.
"Memberikanmu pada jaemin? Apa maksudnya?" Ucap hacehan kaget.
"Apa kau tau mengenai jaemin yang selalu menemui Mark Hyung dengan menggunakan kamera pada bajunya?" Ucap renjun.
"Iya. Karena aku sempat memergokinya saat itu. Tapi, katanya itu sebagai kenang-kenangan." Ucap haechan.
"Dan aku melihat juga mendengar Mark Hyung menitipkan aku pada jaemin. Bahkan saat Mark Hyung pergi selamanya di pelukan jaemin." Ucap renjun.
"Lalu? Apa masalahnya? Bukankah aku pernah mengatakan kalau jaemin adalah orang yang baik?" Ucap haechan.
"Iya. Jaemin membicarakan soal ini padaku. Dan dia memintaku untuk menikah dengannya karena dia telah tau apa yang menjadi ketakutan semua keluargaku. Dia mengatakan menikahiku adalah satu-satunya cara untuk menjagaku. Dan menepati janjinya pada Mark Hyung." Ucap renjun.
"Lalu dimana salahnya renjun? Kau beranggapan ini salah karena kalian baru saja mengenal bukan? Tapi, kau harus tau. Jaemin juga terluka sama sepertimu. Kau dan dia mungkin saja bisa sama-sama bahagia dan saling membutuhkan satu sama lainnya. Kau harus pikirkan itu renjun." Ucap haechan.
"Dia juga mengatakan padaku, kalau aku tidak perlu mencintainya." Ucap renjun.
"Jaemin benar-benar sangat gila kau tau? Dia mengatakan hal itu padamu bukan? Itu berarti dia tidak masalah jika harus melindungimu tanpa kau cintai dia.dan kau hanya perlu menjadi istri yang baik padanya. Yang akan memberikan dia sandaran injunie." Ucap haechan.
"Tapi? Bukankah ini tidak akan adil baginya haechan?" Ucap renjun.
"Memang. Kalau kau merasa ini memang tidak adil. Maka belajarlah untuk mencintainya. Karena aku yakin dia juga belajar untuk mencintaimu saat ini." Ucap haechan.
"Aku tidak tau haechan." Ucap renjun.
"Kau pikirkan keputusanmu yang paling tepat renjun. Mommy tae, Daddy jae, bahkan sungchan adalah orang yang baik. Kau tidak akan menyesal bersama dengan jaemin seumur hidupmu sayang." Ucap haechan.
"Aku sudah memutuskannya. Sekarang aku akan pergi." Ucap renjun berdiri dari duduknya.
"Kau tidak akan pulang ke rumah orangtuamu bukan?" Ucap haechan was-was.
"Mungkin saja. Aku pergi dulu Chan. Kau yang bayar kali ini. Saat kita bertemu nantinya, maka aku akan membayarnya." Ucap renjun tersenyum lalu diapun pergi lebih dulu dan haechan tersenyum melihat senyuman dari sahabatnya itu dan dia berharap renjun memilih keputusan yang tepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby's (Jaemren) END✔
Fanfictionbagaimana jika akhirnya renjun yang merupakan tuan muda bekerja sebagai seorang pengasuh anak dari pria kaya bernama Na Jaemin? Apa dia hanya akan menjadi pengasuh atau akan ada benih-benih cinta? jaemren area bxb homopobic mpreg! hanya fiksi belak...