Renjun dan jaemin baru saja sampai di kamar hotel lalu renjunpun menyusun semua pakaian miliknya dan jaemin, sedangkan jaemin membuka sedikit gorden jendela yang akan terbuka otomatis hanya dengan menjentikkan jarinya.
Renjun langsung terpesona dengan keindahan laut yang terlihat dari dalam kamar mereka berdua.
"Wah."
"Kau menyukainya?" Ucap jaemin tersenyum lalu memeluk renjun dari belakang.
"Hmm. Itu sangat indah sekali. Mommy tae memang paling bagus dalam memilih kamar." Ucap renjun tersenyum.
"Tapi dibanding pemandangan itu, kau jauh lebih cantik." Ucap jaemin hingga wajah renjun memerah seketika.
"Ya! Kau sangat pandai sekali menggombal ya tuan Na." Ucap renjun memukul tangan jaemin yang ada di perutnya.
"Tentu saja. Tapi, itu hanya padamu." Ucap jaemin lalu menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher renjun untuk menghirup aroma renjun layaknya bayi.
"Aku sangat bahagia sekali nana." Ucap renjun.
"Aku juga sayang." Ucap jaemin yang teredam karena dia menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher renjun tapi masih dapat di dengar oleh renjun.
Disaat bersamaan renjun melihat seseorang yang sangat mirip dengan orang yang dia kenali, lalu diapun melepaskan pelukan jaemin. Dan berbalik memeluk jaemin erat. Jaemin kaget lalu melihat kearah luar jendela yang terlihat seorang pria yang jelas saja sedang dia cari. Lalu diapun menjentikkan jarinya dan gorden kembali tertutup dan saat celahnya semakin sedikit pria yang dilihat oleh renjun dan jaemin melihat kearah kamar mereka tapi dia tidak bisa melihat siapa yang ada di kamar itu, karena gordennya sudah menutup dengan rapat.
"Ada apa injunie sayang?" Ucap jaemin sembari mengelus kepala calon istrinya itu. Tapi, renjun hanya menggelengkan kepalanya saja dan mengeratkan pelukannya pada jaemin.
"Gwanchana. Kau akan baik-baik saja sayang. Aku disini" Ucap jaemin lembut dan renjunpun melonggarkan pelukannya untuk menatap jaemin.
"Aku tidak akan meninggalkanmu sayang." Ucap jaemin lalu mengecup sekilas bibir renjun.
"Sudah sekarang kau bersih-bersih lah lebih dulu." Ucap jaemin dan renjun hanya melakukannya saja lalu masuk kedalam toilet. Sedangkan jaemin langsung menghubungi Karina.
"Iya tuan?"
"Segera tangkap lai Guan Lin. Dia berada di tempat saya dan calon istri saya menginap. Saya akan mengirimkan lokasinya. Segera tangkap dengan yang lainnya. Paham?"
"Baik tuan." Dan setelahnya jaeminpun duduk diatas tempat tidurnya dengan renjun sembari mengepalkan tangannya erat untuk menahan amarahnya.
"Kau akan mati di tanganku lai Guan Lin." Monolognya.
Beberapa menit kemudian, renjunpun keluar dari toilet dengan setelan piyamanya dan mendekat pada jaemin hingga berdiri dihadapannya.
"Nana?"
"Kau sudah siap injunie?" Ucap jaemin tersenyum lalu menatap lembut renjun.
"Hmm. Sekarang kau pergilah bersih-bersih, ini sudah waktunya kita tidur." Ucap renjun.
"Hmm. Kau kalau sudah mengantuk tidurlah lebih dulu. Mengerti?" Ucap jaemin tersenyum.
"Hmm." Ucap renjun dan jaemin langsung masuk kedalam toilet. Lalu renjunpun duduk dan menyandar pada sandaran tempat tidur itu lalu diapun mengambil ponselnya dan menghubungi haechan.
"Oh hai nyonya Na? Kenapa kau menghubungiku?" Ucap haechan.
"Memangnya tidak boleh?" Ucap renjun ketus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby's (Jaemren) END✔
Fanfictionbagaimana jika akhirnya renjun yang merupakan tuan muda bekerja sebagai seorang pengasuh anak dari pria kaya bernama Na Jaemin? Apa dia hanya akan menjadi pengasuh atau akan ada benih-benih cinta? jaemren area bxb homopobic mpreg! hanya fiksi belak...
